REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Arab Saudi memberikan apresiasi dan penghargaan kepada tiga negara pengirim jemaah haji terbesar di dunia. Ketiga negara itu adalah Indonesia, Pakistan dan Bangladesh.
Seperti yang diketahui, tahun ini Indonesia mendapat 221.000 kuota haji dan tambahan 8.000, sehingga total kuotanya adalah 229.000 jamaah untuk haji reguler dan haji khusus. Sementara, kuota Pakistan sekitar 179.000 dan Bangladesh 127.000 orang.
Penghargaan ini diberikan oleh Wakil Menteri Haji dan Umrah Abdul Fattah Mashat di Jeddah. Dari Indonesia, hadir Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
“Kementerian Haji dan Umrah menggelar acara apresiasi di Jeddah untuk semua instansi yang terlibat dalam pelaksanaan ibadah haji 1444 H. Indonesia, Pakistan dan Banglades, sebagai representasi negara pengirim jemaah terbesar, mendapat apresiasi. Saya hadir mewakili Indonesia,” ujar Nasrullah dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Selasa (1/8/2023).
Ia menyebut apresiasi ini diberikan sebagai bentuk penghargaan, atas kerja sama yang terjadi dalam proses pelayanan jamaah haji. Hal ini utamanya berlangsung selama masa kedatangan dan kepulangan jamaah.
"Jadi ini khususnya terkait dengan pelayanan di Jeddah, atas sinergi pelayanan dengan GACA, Wukala, Keamanan Bandara, termasuk dalam proses layanan fast track, dan program lainnya,” lanjut dia.
Tidak hanya itu, Nasrullah menyebut Indonesia di tahun 2022 juga mendapat penghargaan yang sama. Saat itu, penghargaan diberikan kepada Indonesia, Pakistan, dan India.
Operasional ibadah haji Indonesia saat ini masih berlangsung. Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat hingga pukul 06.00 waktu Arab Saudi, sudah ada 188.251 jamaah haji Indonesia yang pulang ke Tanah Air.
Ratusan ribu jamaah ini tergabung dalam 500 kelompok terbang (kloter). Pada fase kedatangan, tercatat ada 558 kloter yang tiba di Arab Saudi dengan 209.782 jamaah haji reguler.
“Sebagian jemaah haji reguler asal Indonesia, saat ini masih di Madinah. Kloter terakhir dari Madinah akan terbang pada 4 Agustus 2023 dan itu sekaligus menandai berakhirnya operasional hajj Indonesia tahun ini,” kata Nasrullah.