Rabu 02 Aug 2023 22:43 WIB

Bagian dalam Ka'bah Dicuci Hari Ini

Mencuci Ka'bah merupakan ritual rutin.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Petugas melakukan penggantian kain penutup Kabah atau kiswah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Rabu (19/7/2023). Pemerintah Arab Saudi mengganti kiswah setiap 1 Muharam atau masuk tahun baru Islam.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Petugas melakukan penggantian kain penutup Kabah atau kiswah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Rabu (19/7/2023). Pemerintah Arab Saudi mengganti kiswah setiap 1 Muharam atau masuk tahun baru Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH —  Bertepatan dengan 15 Muharram 1445 H, hari ini otoritas Arab Saudi melakukan pencucian Ka’bah. Ini merupakan ritual rutin yang dilakukan setiap tahun untuk menjaga kebersihan dan keindahan Kabah suci.

Tahun ini, Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman, menunjuk Wakil Emir Makkah Pangeran Badr bin Sultan memimpin upacara pencucian Ka'bah Suci pada Rabu (2/8/2023) pagi.

Baca Juga

Setibanya di Masjidil Haram, wakil emir diterima oleh Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais, kepala Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, dan sejumlah pejabat kepresidenan.

Pangeran Badr mencuci Ka'bah dengan menyeka dinding Ka'bah dari dalam dengan potongan kain putih yang dicelupkan ke dalam parfum mawar dan musk, yang disiapkan sebelumnya oleh kepresidenan. Air Zamzam dicampur dengan parfum mawar dicipratkan di lantai dan diseka dengan tangan kosong dan daun palem.

Setelah upacara pencucian, wakil emir melakukan tawaf (mengelilingi Ka'bah) dan kemudian melakukan sholat sunnah dua rak'ah. Sheikh Al-Sudais dan penjaga senior Ka'bah Suci juga bergabung dengan wakil emir dalam mencuci Ka'bah Suci.

Pencucian Kabah dilakukan dengan menggunakan air Zamzam yang dicampur dengan air mawar, oud dan parfum lainnya. 

Pencucian Ka'bah merupakan hal yang pertama kali dilakukan Rasulullah saat penakhlukkan Makkah. Rasulullah mencuci Kabah dan membersihkannya dari berhala-berhala di dalamnya.

Kebiasaan ini kemudian dilanjutkan oleh para raja-raja terdahulu hingga diwariskan sampai saat ini.

Sheikh Al-Sudais menekankan keseriusan kepemimpinan Saudi dalam merawat Dua Masjid Suci. "Kerajaan, sejak penyatuannya di tangan pendiri Raja Abdul Aziz dan periode putra-putranya setelahnya, hingga periode makmur Raja Salman dan Putra Mahkota dan Perdana Menteri Mohammed bin Salman saat ini, selalu peduli tentang segala sesuatu yang menyangkut masalah Islam dan Muslim, terutama Dua Masjid Suci dan Ka'bah Suci," katanya dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (2/8/2023).

Sheikh Al-Sudais mencatat bahwa merawat Ka'bah Suci hanyalah salah satu karakteristik para pemimpin negara yang diberkati ini, dan bahwa memuliakan dan merawatnya adalah bagian dari menghormati dan melanjutkan sunnah Nabi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement