Ahad 06 Aug 2023 18:00 WIB

Satu Jamaah Haji Masih Hilang, Menag: Cari Sampai Ketemu

Menag telah menutup operasional haji 2023.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memberikan pernyataan dalam konferensi pers penyelenggaraan ibadah haji 1444H/2023 M di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (5/8/2023).
Foto: Republika/Zahrotul Oktaviani
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memberikan pernyataan dalam konferensi pers penyelenggaraan ibadah haji 1444H/2023 M di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (5/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas secara resmi telah menutup masa operasional haji 1444 H / 2023 M. Namun, hingga hari terakhir ini masih ada satu jamaah yang dinyatakan hilang.

Jamaah tersebut dilaporkan hilang saat masa puncak haji. Atas kondisi ini, Menag menegaskan pencarian satu jamaah yang hilang tetap dilanjutkan, sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Baca Juga

"Tinggal satu lagi yang belum ditemukan. Dan ini saya minta tetap diteruskan pencariannya hingga ditemukan, dalam kondisi apa pun," kata dia dalam kegiatan Konferensi Pers Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444H/2023M di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu (5/8/2023).

Saat masa puncak haji kemarin, dilaporkan ada delapan jamaah haji yang hilang. Tujuh di antaranya sudah ditemukan, baik dalam kondisi hidup maupun meninggal dunia.

Berdasarkan data, satu jamaah yang belum ditemukan ini bernama Idun Rohim Zen. Pria berusia 87 tahun tersebut tergabung dalam kloter 20 Embarkasi Palembang (PLM 20).

Menurut Menag, saat ini pencarian Idun dilakukan oleh pihak Kantor Urusan Haji (KUH), dengan melibatkan otoritas Arab Saudi dan jajaran terkait.

"Kita tunggu perkembangan dari sana. Otoritas Arab Saudi juga sudah dilibatkan. Semua kita cek ulang. Termasuk pemantauan CCTV oleh pihak otoritas keamanan Arab Saudi," lanjut dia.

Selain pencarian jamaah hilang, Kementerian Agama (Kemenag) juga disebut akan terus melakukan pendampingan, terhadap jamaah yang saat ini masih dirawat di RS Arab Saudi.

Di akhir masa operasional haji, Menag mengumumkan ada 77 jamaah haji Indonesia yang masih dirawat di rumah sakit di Arab Saudi. "Mereka akan dirawat sampai kondisinya layak terbang. Bila sudah layak terbang, kami juga yang akan mengurus kepulangannya," ujar Menag.

Untuk diketahui, kepulangan jamaah haji Indonesia telah selesai dengan tibanya rombongan terakhir, yaitu SUB 88. Kloter yang berisikan 327 jamaah ini ini tiba di Bandara Juanda, Jumat (4/8/2023) lalu.

Dengan berakhirnya operasional haji 2023, Menag Yaqut juga berharap persiapan haji tahun depan bisa segera dilakukan. Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan jumlah kuota jamaah haji Indonesia, yaitu 221ribu sama seperti tahun ini.

"Dengan kuota diumumkan lebih awal, berarti persiapan kita juga lebih awal," kata dia.

Gus Men, panggilan akrabnya, lantas menyebut ada catatan penting yang diharap bisa menjadi terobosan baru dalam pelaksanaan haji tahun depan. Salah satunya adalah membalik proses pelunasan biaya haji.

Biasanya, proses yang dilakukan adalah melunasi biaya haji, baru jamaah melakukan pengecekan kesehatan. Dengan kondisi ini, seringnya petugas merasa tidak enak jika tidak meloloskan jamaah, meski kondisi sebenarnya sedang payah atau tidak istita'ah.

"Nanti akan kita bicarakan dengan DPR, mudah-mudahan disepakati. Jadi jamaah dicek kesehatannya lebih dulu, baru melakukan pelunasan," ucap Menag.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement