Rabu 23 Aug 2023 17:33 WIB

Habib Umar bin Hafidz dan Perjalanan Hidupnya

Habib Umar bin Hafidz merupakan seorang ulama besar.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Habib Umar bin Hafidz
Foto: Republika/Rahmat Fajar
Habib Umar bin Hafidz

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Habib Umar bin Hafidz adalah seorang ulama dan tokoh Islam yang berasal dari Yaman. Dia lahir pada 27 Mei 1963 di Tarim, sebuah kota di Hadramaut, Yaman. Ia merupakan salah satu tokoh penting dalam dunia keilmuan Islam dan sufi.

Dakwah Habib Umar sangat dirasakan kesejukannya dan disambut dengan hangat oleh umat Islam di Indonesia. Umat Islam Indonesia selalu menyambutnya dengan sangat antusias. Apalagi, kakeknya yang kedua, Habib Hafidz bin Abdullah bin Syekh Abubakar bin Salim juga berasal dari Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia.

Baca Juga

Habib Umar dikenal sebagai seorang ulama yang mengajar tentang tasawuf dan kehidupan spiritual. Ia menghabiskan masa mudanya untuk memperdalam ilmu agama di bawah bimbingan ayahnya dan para ulama terkemuka di kota Tarim.

Habib Umar tumbuh di antara keluarga shaleh dan berilmu. Ayahnya, Habib Muhammad bin Salim adalah seorang ulama terpandang yang mencapai derajat mufti dalam mazhab Syafi’i. Sedangkan kakeknya, Habib Hafidz bin Abdullah bin Syekh Abubakar bin Salim merupakan seorang ulama yang produktif. 

Saat berusia tujuh tahun, Habib Umar kerap diajak sholat tahajut oleh ayahnya. Bahkan, kala itu Habib Umar kecil sampai terkantuk-kantuk dalam melakukan sholat malam. Hingga pada suatu waktu ada seorang tamu melihat hal tersebut dan berkata, 

"Anakmu terlalu kecil, kasihan. Umurnya belum pantas untuk Ibadah seperti ini." 

Habib Muhammad menatap Habib Umar dan kemudian berkata kepada tamunya, "Anda akan menjadi saksi, tunggulah dan lihat, akan jadi apa Anak ini dikemudian hari".

Habib Muhammad telah menanamkan ajaran Islam kepada putranya sejak masih kecil. Bahkan, di usinya yang masih belia, Habib Umar telah menghafal Alquran. Selain itu, dia juga mampu menguasai ilmu-ilmu dasar agama Islam.

Namun, saat Habib Umar masih kecil, keadaan Hadramaut tidak kondusif. Menginjak usia sembilan tahun, ayahnya kemudian diculik oleh orang-orang komunis yang saat itu sedang berkuasa di kawasan Yaman Selatan. Habib Muhammad diculik lantaran tegas dalam menyampaikan dakwah dan kebenaran

Kendati demiki, semangat Habib Umar untuk menuntut ilmu tidak surut. Secara sembunyi-sembunyi, dia tetap belajar kepada ulama di masa itu. Selain belajar pada ayahandanya, Habib Umar juga belajar kepada para ulama Yaman lainnya. Di antaranya, Habib Muhammad bin Alwi bin Syihab, al Munshib al Habib Ahmad bin Ali bin Syekh Abu Bakar, dan Habib Ibrahim bin Agil bin Yahya di Kota Taiz, Yaman. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement