Rabu 30 Aug 2023 15:46 WIB

Diplomat Arab Sebut Kebocoran Libya Ganggu Upaya Normalisasi Israel

Israel baru-baru ini menormalisasi hubungan dengan sejumlah negara Arab.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Tepi Barat, Nablus.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Tepi Barat, Nablus.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kebocoran Kementerian Luar Negeri Israel yang mengungkapkan berita pertemuan antara Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen dan Menteri Luar Negeri Libya Najla Mangoush dapat membahayakan upaya yang dipimpin AS untuk menormalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab, diplomat, dan analis.

"Berita tentang pertemuan tersebut menyebabkan protes besar-besaran di Tripoli dan kebocoran tersebut dapat menyebabkan diplomat Arab kurang bisa mempercayai pejabat Israel untuk merahasiakan pembicaraan di masa depan," kata seorang diplomat senior Arab kepada surat kabar Israel Haaretz, dilansir dari New Arab, Rabu (30/8/2023).

Baca Juga

Libya dan Israel tidak pernah memiliki hubungan diplomatik. Meskipun Israel baru-baru ini menormalisasi hubungan dengan sejumlah negara Arab, masalah ini masih sangat kontroversial dan diyakini negara-negara lain tidak mengikuti jejaknya karena perasaan masyarakat yang kuat terhadap masalah ini.

Dukungan kuat terhadap perjuangan Palestina di Libya menyebabkan protes kemarahan di Tripoli yang terjadi pada Ahad dan Senin. Menteri luar negeri yang kini dipecat terpaksa meninggalkan negara tersebut.

“Demonstrasi di jalan-jalan Libya akan berdampak. Beberapa negara akan kehilangan keberanian sebagai akibatnya. Tidak ada pemimpin yang ingin melihat gambaran seperti itu (kekacauan di Libya) di ibu kotanya,” kata sumber itu.

Kementerian luar negeri Israel mengumumkan pertemuan antara Cohen dan Mangoush pada Ahad tetapi membatalkannya sehari kemudian, menyusul laporan kemarahan dari Mossad, agen mata-mata luar negeri Israel. Cohen mengatakan kebocoran pertemuan tersebut telah muncul, yang tampaknya merupakan pukulan terhadap intelijen Israel.

Mangoush dipecat karena pengungkapan tersebut meskipun beberapa analis berpendapat bahwa dia adalah orang yang paling dirugikan dalam pertemuan tersembunyi tersebut, karena tokoh-tokoh terkemuka pemerintah Libya kemungkinan besar mengetahui pertemuan tersebut. Mangoush mengklaim bahwa dia menolak pertemuan resmi dengan Cohen namun mengakui bahwa mereka memang berbicara selama pertemuan yang tidak direncanakan di Roma.

Mangoush telah meninggalkan negara tersebut...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement