Ahad 03 Sep 2023 21:00 WIB

Bioskop di Arab Saudi Menyumbang Pendapatan Sebesar Rp 2,1 triliun

Ekonomi Arab Saudi tahun lalu tumbuh 8,7 persen.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Muvi Cinemas baru-baru ini merayakan pembukaan bioskop multipleks terbesar di Arab Saudi.
Foto: Saudi Gazette
Muvi Cinemas baru-baru ini merayakan pembukaan bioskop multipleks terbesar di Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Komisi Umum Media Audiovisual (GCAM) Arab Saudi mengumumkan, hingga saat ini pendapatan Arab Saudi dari bioskop telah melampaui 535 juta riyal Saudi atau setara Rp 2,1 triliun. Ini terhitung sejak dimulainya kembali aktivitas bioskop di Arab Saudi.

Badan pemerintah Arab Saudi itu juga menyampaikan, sejauh ini, lebih dari 10 juta tiket telah terjual. Sektor sinema Saudi adalah pendapatan yang terbesar di Arab Saudi saat ini, sebagaimana dilansir Saudi Gazette, Ahad (3/9/2023).

Baca Juga

Hal itu karena sektor tersebut bergerak dengan akselerasi tinggi dalam mencapai tujuan Visi Saudi 2030. Jumlah kursi di 69 bioskop di Saudi telah melampaui 64 ribu dan masih banyak lagi dari tujuh operator, di lebih dari 20 kota di Saudi.

Adapun bioskop yang paling menonjol di antaranya adalah Vox Cinemas dan Muvi Cinemas. Bioskop-bioskop Saudi telah membuktikan kehadirannya yang kuat dan efektif, dengan jumlah film yang diputar mencapai lebih dari 33.

GCAM mengungkapkan, film terlaris di box office adalah film drama aksi Amerika “Top Gun: Maverick,”. Tiket film ini telah terjual lebih dari 1,2 juta dan menyumbang pendapatan mencapai 84 juta riyal Saudi atau setara Rp 339 miliar.

Sektor sinema Saudi mencatat pertumbuhan sebesar 28 persen selama kuartal kedua tahun 2023. Menurut buletin sektor bisnis Kementerian Perdagangan baru-baru ini, terdapat lonjakan catatan komersial dari sektor-sektor yang menjanjikan di Kerajaan, seperti bioskop, hiburan dan seni.

Buletin tersebut menyatakan bahwa catatan komersial sektor produksi film mencapai lebih dari 1.700 catatan komersial, dibandingkan dengan lebih dari 1.300 catatan komersial pada akhir kuartal kedua tahun 2022.

Mei 2023 lalu, pemerintah Arab Saudi merilis perkiraan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kerajaan kuartal pertama 2023. Perekonomian Arab Saudi tumbuh 3,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Dalam laporan Otoritas Umum Statistik Arab Saudi yang dirilis Ahad (7/5/2023) aktivitas nonminyak tumbuh 5,8 persen pada kuartal pertama dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara aktivitas minyak tumbuh 1,3 persen.

IMF mengatakan, ekonomi Arab Saudi tahun lalu tumbuh 8,7 persen. Tapi proyeksi pertumbuhan PDB Arab Saudi tahun ini akan mencapai lebih dari 3,1 persen. Bulan lalu Riyadh mengatakan, mulai bulan Mei ini Arab Saudi akan memangkas produksi minyaknya menjadi 500 ribu barel per hari. Kelanjutan dari pemangkasan yang dilakukan negara-negara minyak, OPEC+ sebesar 1,16 juta barel per hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement