Senin 04 Sep 2023 20:20 WIB

Otoritas Saudi akan Libatkan Perempuan untuk Sebarkan Islam Moderat

Saudi ingin memberdayakan perempuan untuk terlibat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Kegiatan kamp pramuka perempuan Arab Saudi pertama di Kerajaan, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, berjalan dengan baik di Al-Baha, Rabu (10/8/2022).
Foto: Saudi Gazette
Kegiatan kamp pramuka perempuan Arab Saudi pertama di Kerajaan, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, berjalan dengan baik di Al-Baha, Rabu (10/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Otoritas keagamaan Arab Saudi sedang menyusun strategi untuk lebih memberdayakan personel perempuan untuk melayani peziarah perempuan di dua masjid paling suci di Arab Saudi, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Kepala Kepresidenan Urusan Agama Dua Masjid Suci Abdulrahman Al Sudais, seperti dikutip Gulf News, Senin (4/9/2023), menyebutkan, Saudi ingin memberdayakan perempuan untuk terlibat dalam membantu menyebarkan Islam yang moderat.

Baca Juga

Strategi ini sedang disusun oleh lembaga negara yang bertanggung jawab atas Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah untuk menyebarkan pesan moderat mereka secara global.

"Memberdayakan perempuan berdasarkan nilai-nilai Islam adalah tanggung jawab agama, nasional, sosial dan pembangunan," kata Al Sudais.

Dia menambahkan, upaya dan peran perempuan di dua masjid suci tersebut terletak pada jaringan layanan keagamaan dan kesadaran yang diberikan bagi jamaah dan pengunjung perempuan.

Jutaan umat Islam dari seluruh dunia berbondong-bondong ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji tahunan di dan sekitar Makkah, dan melakukan umroh yang dapat dilakukan sepanjang tahun.

Juli tahun lalu, tiga wanita Saudi termasuk di antara 11 asisten baru yang ditunjuk di lembaga yang bertanggung jawab atas Masjid Nabawi. Januari lalu, 34 perempuan juga ditunjuk untuk menduduki jabatan senior di Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci untuk mengembangkan layanan bagi jamaah haji perempuan.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan Saudi yang memenuhi syarat dalam posisi senior yang ditujukan untuk melayani pengunjung perempuan di dua situs paling suci umat Islam.

Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi telah membuat kemajuan besar dalam pemberdayaan perempuan sebagai bagian dari perubahan besar-besaran di kerajaan tersebut.

Pada tahun 2018, kerajaan ini mengizinkan perempuan mengemudi untuk pertama kalinya dalam sejarah. Langkah ini sekaligus mengakhiri larangan mengemudi perempuan selama puluhan tahun. Juga terdapat dua duta besar perempuan termasuk di antara 11 utusan Saudi, yang diambil sumpah jabatannya di hadapan Raja Salman bin Abdulaziz pada bulan Januari.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement