Rabu 06 Sep 2023 10:06 WIB

Rehabilitasi Tahap Dua untuk Melayani Jamaah Masjidil Haram dan Nabawi Dimulai

Proyek ini bertujuan meningkatkan kualitas dan efektivitas kinerja layanan kesehatan.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Umat Islam bersiap mengikuti shalat Jumat di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Jumat (14/7/2023). Masjid Nabawi dipadati jamaah dari berbagai negara usai melaksanakan rangkaian ibadah haji di Mekah.
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Umat Islam bersiap mengikuti shalat Jumat di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Jumat (14/7/2023). Masjid Nabawi dipadati jamaah dari berbagai negara usai melaksanakan rangkaian ibadah haji di Mekah.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pelaksanaan program rehabilitasi tahap kedua untuk melayani jamaah umroh dan pengunjung Dua Masjid Suci di Makkah dan Madinah telah dimulai oleh Pusat Relawan Kesehatan di Kementerian Kesehatan.

Pusat tersebut mengklarifikasi bahwa program ini menyasar 700 relawan pria dan wanita, yang merupakan praktisi medis serta 70 supervisor dari para ahli dan akademisi.

Baca Juga

Dilansir dari Saudi Gazette pada Rabu (6/9/2023), program ini merupakan bagian dari Meras, yaitu Proyek Pembelajaran Pelayanan Kesehatan (HSLP) yang diluncurkan baru-baru ini oleh pusat tersebut.

Program ini menerapkan metodologi terbaru yang mengintegrasikan pendidikan kedokteran dan pembelajaran layanan ke dalam peluang kesehatan relawan yang ditargetkan selama musim haji dan umrah.

Proyek ini bertujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas kinerja, kualitas dan keandalan layanan kesehatan relawan yang diberikan kepada pengunjung Dua Masjid Suci. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan efisiensi kerja sukarela dan meningkatkan dampaknya.

Patut dicatat bahwa lebih dari 1.000 relawan dan 70 pengawas berpartisipasi dalam program rehabilitasi. Terdapat 300 relawan dan 35 pengawas pada tahap pertama musim haji 2023 tahun ini.

Program Meras dinilai menjanjikan untuk mempelajari beberapa hal, seperti pengabdian masyarakat dan perolehan kecakapan hidup. Hal ini selain untuk meningkatkan identitas profesional dan afiliasi nasional para relawan kesehatan, serta menyoroti aspek cemerlang dari layanan kemanusiaan bagi mereka yang mengunjungi Dua Masjid Suci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement