Sabtu 23 Sep 2023 05:29 WIB

Saudi Siapkan 51 Bahasa untuk Memandu Peziarah di Tanah Suci

Sebanyak 51 bahasa global digunakan di Masjidil Haram.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah melakukan tawaf di depan Kabah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Jamaah melakukan tawaf di depan Kabah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Sebanyak 51 bahasa global digunakan di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Kehadiran seluruh bangsa bertujuan untuk memandu jamaah ke lokasi di tempat yang luas tersebut.

Otoritas Umum untuk Perawatan Dua Tempat Suci di Arab Saudi menyatakan, ada 78 penerjemah yang siap setiap hari untuk mengarahkan jamaah yang tidak berbahasa Arab ke lokasi dan layanan di dalam Masjidil Haram dan halaman luarnya.

Baca Juga

Layanan bimbingan tersebut, seperti dilansir Gulf News, Sabtu (23/9/2023), juga memberikan informasi terkini kepada jamaah tentang waktu sholat, khutbah, dan kunjungan ke museum dan pameran Islam.

Dalam beberapa bulan terakhir, Arab Saudi telah meluncurkan sejumlah fasilitas bagi umat Islam luar negeri untuk datang ke negara tersebut untuk melakukan umroh. Salah satunya ialah fasilitas kemudahan visa yang diberikan oleh Saudi untuk mengakses Al Rawda Al Sharifa.

Umat Muslim yang memegang berbagai jenis visa masuk seperti visa pribadi, visa kunjungan dan turis diperbolehkan untuk melakukan umroh dan mengunjungi Al Rawda Al Sharifa, di mana makam Nabi Muhammad (SAW) terletak di Masjid Nabawi di kota Madinah setelahnya. memesan janji temu elektronik.

Pemerintah Saudi telah memperpanjang masa berlaku visa umrah dari 30 hari menjadi 90 hari dan mengizinkan pemegang visa umrah untuk memasuki kerajaan melalui semua jalur darat, udara dan laut dan berangkat dari bandara mana pun. Jamaah haji perempuan tidak lagi diwajibkan didampingi oleh wali laki-laki.

Kerajaan juga mengatakan bahwa ekspatriat yang tinggal di negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk berhak mengajukan visa turis, apa pun profesinya, dan dapat menunaikan umroh.

Otoritas Arab Saudi melalui Kementerian Haji dan Umroh mendorong umat Islam di berbagai negara yang berencana untuk melakukan umroh untuk memesan perjalanan melalui platform pemerintah yang memiliki fasilitas.

Kementerian tersebut menyampaikan, terdapat keuntungan jika merencanakan umrah melalui platform yang secara resmi dikenal sebagai Nusuk. Rencana untuk melaksanakan ibadah umroh di Masjidil Haram di Makkah dimulai dengan mendapatkan visa masuk melalui Nusuk.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement