Senin 06 Nov 2023 18:42 WIB

Forum Perawat Kesehatan Haji Indonesia Tingkatkan Skill Calon Petugas Haji

Istithaah kesehatan menjadi syarat untuk pelunasan haji.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
DPP Forum Perawat Kesehatan Haji Indonesia (FPKHI) menggelar webinar dengan tema Kegawatdaruratan Kardiovaskuler Kesehatan Jamaah Haji, Ahad (5/11/2023)
Foto: Dok Republika
DPP Forum Perawat Kesehatan Haji Indonesia (FPKHI) menggelar webinar dengan tema Kegawatdaruratan Kardiovaskuler Kesehatan Jamaah Haji, Ahad (5/11/2023)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam rangka meningkatkan hardskill dan softskill calon-calon petugas kesehatan haji, DPP Forum Perawat Kesehatan Haji Indonesia (FPKHI) menggelar webinar dengan tema "Kegawatdaruratan Kardiovaskuler Kesehatan Jamaah Haji", Ahad (5/11/2023). Webinar ini dibuka oleh Ketua Umum DPP FPKHI, Ns Turiman.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Ns Andri Triyono mengatakan, webinar ini bertujuan memberikan wawasan, gambaran tugas peran PKHI, peningkatan softskill dan sharing experience PKHI 2023. 

Baca Juga

"FPKHI yang sejak berdiri 2017 selalu bersinergi dalam menebar manfaat menggapai berkah khususnya dalam kesehatan haji," ujar Andri dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (6/11/2023).

Sementara itu, Direktur Bina Haji Dirjend PHU Kemenag RI, Arsyad Hidayat memaparkan tentang kebijakan penyelenggaraan haji 2024. Menurut dia, pada 2024 mendatang, Indonesia mendapatkan kuota sebesar 221 ribu dengan kuota tambahan 20 ribu. 

Arsyad juga menggaris bawah tingginya angka kesakitan dan kematian jamaah haji. Menurut dia, hal itu menjadi salah satu poin evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2023. Sehingga, istithaah sangat penting, tidak hanya finansial tapi juga secara kesehatan. 

"Sehingga pemerintah melalui Kemenag dan Kemenkes untuk kebijakan penyenggaraan haji  tahun 2024 salah satunya adalah bahwa istithaah kesehatan menjadi syarat untuk pelunasan sudah mulai disosialisasikan," ucap Arsyad 

Di wenibar yang sama, akademisi sekaligus alumni PKHI, dr M riski Akbar menyampaikan bahwa penyakit kardiovaskuler adalah salah satu lima penyakit terbanyak dan menjadi penyebab kematian jamaah haji. 

"Melalui upaya preventif promotif yang masif melalui pembinaan kesehatan kepada jamaah diharapakan jamaah akan selalu terjaga kesehatannya sejak dari masa tunggu di antaranya pengendalian faktor risiko dan mencegah timbulnya penyakit. Adanya diagnosa dini dan pengobatan serta mengurangi komplikasi atau perburukan kondisi kesehatan," kata dia. 

Narasumber lainnya, Rudi Bastaman dalam materinya menyampaikan bahwa kemampuan softskill PKHI dibentuk dari empat hal, yaitu hati, prasangka, komunikasi, dan tindakan. 

"Sedangkan dalam melayani dengan HATI, yaitu Hangat, Amanah Tepat dan Ibadah," jelas dia.

Acara webinar dipandu Ns Yossie, Ns Cipto Fidianto, Ns Tri Diani Agustin. Acara ini diikuti sangat antusias lebih dari 1400 peserta baik melaui zoom atau Youtube. 

Sementara itu, sharing eksperient PKHI yang disampaikan Ns Arimbi Perawat jiwa dan Ogi  Rianto memberikan gambaran mulai dari tahapan persiapan pendaftaran, membina, melayani dan melindungi jamaah haji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement