Sabtu 18 Nov 2023 14:30 WIB

Di Usia 111 Tahun, Muhammadiyah Miliki 126 Rumah Sakit

126 rumah sakit dimiliki Muhammadiyah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Kegiatan simulasi kebakaran di RS PKU Muhammadiyah Kota Solo.
Foto: Dokumen
Kegiatan simulasi kebakaran di RS PKU Muhammadiyah Kota Solo.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Muhammadiyah telah menapaki usianya yang ke 111 tahun. Dalam setahun terakhir ini, banyak perkembangan yang terjadi di tubuh persyarikatan Muhammadiyah. Tidak hanya dalam bidang pendidikan, Muhammadiyah juga melakukan banyak pembangunan di bidang kesehatan. 

Pada 2022 lalu, RS Muhammadiyah tercatat memiliki 120 amal usaha rumah sakit. Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agus Samsudin mengatakan, pada tahun ini, Muhammadiyah telah menambah enam lagi menjadi 126 rumah sakit.  

Baca Juga

"Setahun terakhir ini kita tambah beberapa. Jadi yang baru ada dua, yaitu di Bandung dan Kudus. Terus kemudian kita juga ada akuisisi beberapa RS, di Gombong itu ada dua dan di Sidoarjo ada satu. Terus satu lagi di Kendal. Jadi sekarang ini total ada 126 di Jawa," ujar Agus saat dihubungi Republika.co.id Jumat (17/11/2023). 

Menurut dia, sebenarnya dalam waktu dekat ini MPKU PP Muhammadiyah berencana untuk meresmikan sebanyak 18 Rumah Sakit. Namun, karena berbarengan dengan Milad ke-111 Muhammadiyah, akhirnya ditunda semua. 

"Harusnya 18 ini diresmikan kemarin rencananya, cuma karema bareng-bareng Milad ini jadi ditunda semua. Padahal sudah siap itu," ucap Agus. 

Kendati demikian, Agus bersyukur tahun ini Muhammadiyah sudah memiliki enam rumah sakit tambahan tersebut. Tahun ini, dia berharap Muhammadiyah bisa segera meresmikan rumah sakit di Papua. 

"Kita punya target sebenarnya untuk periode ini kan ingin membuat RS di Papua, di Sorong. Jadi InsyaAllah akhir tahun ini lah dimulai, sehingga tahun depan di Papua insyaAllah sudah bisa berdiri," kata Agus. 

Agus menjelaskan, Muhammadiyah membangun rumah sakit di Papua karena ingin berkhidmat di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). "Kebetulan kita memang belum ada RS di Papua. Jadi ini sebuah kesempatan untuk bisa berkiprah di Papua. Pendidikannya sudah ada beberapa universitas kan di Papua, tapi rumah sakit kan belum. Jadi memang ini ditargetkan oleh PP Muhammadiyah untuk memulai pembangunan di Papua," jelas Agus. 

Selain memiliki enan rumah sakit tambahan, menurut dia, Muhammadiyah juga banyak melakukan perbaikan sarana dan prasarana di rumah sakit Muhammadiyah yang ada di berbagai daerah, seperti di Pekalongan, Madiuan, dan di Yogyakarta. 

"Jadi RS kita lagi banyak sekali pembangunan-pembangunan, perubahan-perubahan. Jadi, perkembangannya ada dua. Pertama, yaitu vertikal untuk meningkatkan kapasitas sarana prasana di RS. Kedua adalah horizontal yaitu dengan menambah jumlahnya," ujar Agus. 

Selain memiliki banyak amal usaha rumah sakit, Persyarikatan Muhammadiyah juga memiliki ratusan klinik dan balai kesehatan. Menurut Agus, sekarang ini Muhammadiyah sudah memiliki 260 klinik yang tersebar di berbagai daerah Indonesia. 

"Kalau klinik tidak banyak berubah sementara. Jadi kita lebih banyak ke konsolidasi karena tahun depan itu sudah harus terakreditasi. Kemudian yang kedua juga harus electronic medical record tahun depan. Jadi tahun depan untuk klinik kita lebih banyak konsolidasi daripada penambahan," ucap Agus.  

Kesehatan memang menjadi salah satu fokus dakwah Muhammadiyah. Menurut Agus, hal ini sesuai dengan visi misi Muhammadiyah. "Di AD/ART Muhammadiyah itu salah satu usahanya itu adalah meningkatkan derajat kesehatan kan. Dan ini kan kita sekarang sudah masuk ke-100 tahun untuk kesehatan," kata Agus.

Karena itu, Muhammadiyah saat ini juga memiliki banyak program kesehatan masyarakat. Di antaranya, soal penanganan Tuberkulosis (TBC). Terkait program ini, menurut Agus, sekarang ini sudah ada 80 rumah sakit Muhammadiyah yang diaktivasi.

"Kedua, kita ada proggram kerjasama untuk penyakit sifilis dan HIV. Ketiga, kita juga punya program yang baru saja diluncurkan yaitu Mentari Clubfoot yaitu adalah membantu bayi-bayi anak-anak yang kalau lahir kakinya pengkor," ujar Agus.

"Terakhir kita juga ada program stunting dengan pemerintah, seperti di Sulsel, Jawa Timur sampai ke Medan saat itu," ucap Agus. 

Milad ke-111 Muhammadiyah tahun ini akan diperingati pada Sabtu (18/11/2023). Agus berharap, ke depannya amal usaha rumah sakit Muhammadiyah bisa lebih banyak lagi berkontribusi untuk kesehatan masyarakat. 

"Harapannya tentu saja amalnya tetap lebih banyak dan secara usaha juga tetap profesional dan bagus, sehingga dapat berkembang dan kontribusinya untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ini semakin luas," jelas dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement