NREPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi telah mulai menerima permohonan dari perusahaan-perusahaan yang tertarik untuk mendapatkan izin melayani jamaah haji dari luar negeri selama musim haji 2024 mendatang. Pendaftaran akan berlangsung sampai 5 Desember 2023.
Wakil Menteri Urusan Haji Arab Saudi, Ayed Algwinm, mengatakan, pengajuan izin ini dilakukan melalui portal Kementerian Haji dan Umrah Saudi. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat daya saing untuk memberikan layanan istimewa bagi jamaah haji luar negeri dan memperluas skala layanan tersebut," katanya, dilansir Gulf News, Kamis (23/11/2023).
Peningkatan jumlah perusahaan yang berspesialisasi dalam bidang ini akan membantu memenuhi tujuan ini dan memenuhi kebutuhan serta aspirasi jamaah yang datang dari mana saja. Layanan yang disediakan oleh perusahaan berlisensi meliputi akomodasi dan transportasi.
Hampir 2 juta jamaah haji dari seluruh dunia pada bulan Juni lalu melakukan ibadah haji di Arab Saudi, menandai kembalinya jumlah mereka ke tingkat sebelum pandemi. Arab Saudi telah menetapkan aturan untuk musim haji mendatang dan menekankan persiapan awal.
Menteri Haji Kerajaan Saudi Tawfeeq Al Rabiah menjelaskan, berdasarkan aturan ini, tidak ada tempat khusus yang akan diberikan kepada negara-negara di situs suci Saudi pada musim haji mendatang. Tempat untuk negara yang berbeda akan ditentukan tergantung pada penyelesaian kontrak.
"Negara yang menandatangani kontrak lebih awal akan diberi prioritas untuk mengambil tempat yang sesuai di tempat-tempat suci," katanya.
Penerbitan visa haji akan dimulai pada tanggal 1 Maret tahun mendatang dan berakhir pada tanggal 20 Syawal, bulan ke-10 kalender Islam yang bertepatan dengan tanggal 29 April 2024.
Kedatangan jamaah haji di Arab Saudi akan dimulai pada tanggal 1 Dzulqaidah, bulan Islam ke-11, bertepatan dengan tanggal 9 Mei. Mekanisme baru ini diarahkan untuk memfasilitasi persiapan haji, yang merupakan kewajiban Islam.