Rabu 29 Nov 2023 18:25 WIB

Kemenag Mulai Siapkan Layanan Ibadah Haji 2024

Ada tiga jenis layanan transportasi yang akan diterima jamaah haji Indonesia.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Petugas membantu jamaah menaiki bus Shalawat menuju Masjidil Haram di Syisyah, Makkah, Arab Saudi, Jumat (2/6/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Petugas membantu jamaah menaiki bus Shalawat menuju Masjidil Haram di Syisyah, Makkah, Arab Saudi, Jumat (2/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) mulai mempersiapkan operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) memberangkatkan tim pengadaan akomodasi dan katering untuk mulai mempersiapkan hotel dan konsumsi jamaah di Arab Saudi.

"Tim Akomodasi dan Tim Katering sudah berangkat ke Arab Saudi pada 27 November 2023,” kata Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid di Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan Tim Transportasi akan menyusul, berangkat ke Arab Saudi pada 30 November 2023 untuk menyiapkan kebutuhan layanan bus bagi jamaah haji 1445 H/2024 M. Menurut Subhan, jamaah haji Indonesia akan tinggal di Arab Saudi selama sekitar 41 hari.

Selama sembilan hari di Madinah dan sisanya di Makkah. "Tim akan mempersiapkan hotel jamaah haji baik di Makkah dan Madinah," ujar Subhan.

Untuk layanan katering, tahun ini jamaah haji akan mendapat 127 kali makan, terdiri atas 27 kali makan di Madinah, 84 kali makan di Makkah, 15 kali makan selama di Arafah dan Mina (Armuzna), satu kali snack berat di Muzdalifah, dan satu kali makan di Bandara Arab Saudi (Jeddah atau Madinah).

"Tim akan menyiapkan pengadaan dapur penyedia layanan haji di Arab Saudi, mereka harus dapat menyiapkan makanan bercita rasa Nusantara,” ujar Subhan.

Selain akomodasi dan katering, jamaah haji Indonesia juga akan mendapat layanan transportasi. Ada tiga jenis layanan transportasi.

Pertama, layanan dari bandara Madinah ke hotel di Madinah (dan sebaliknya). Kedua, layanan bus antarkota dari Madinah ke Makkah (dan sebaliknya). Ketiga, layanan dari bandara Jeddah ke hotel di Makkah (dan sebaliknya). Keempat, layanan bus shalawat.

"Tim transportasi akan menyiapkan pengadaan armada bus yang digunakan jamaah haji Indonesia. Kita sudah rumuskan sejumlah spesifikasi kendaraannya, termasuk usia tahun pembuatan maksimal lima tahun,” jelas Subhan.

Subhan mengatakan tim akomodasi, katering, dan transportasi akan bertugas lebih kurang 30 hari di Arab Saudi. Semoga proses pengadaan layanan bisa berjalan lancar dan optimal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement