Kamis 07 Dec 2023 20:30 WIB

FPKHI Jabar Komitmen Terus Jaga Sinergisitas Petugas Kesehatan Haji

FPKHI Jawa Barat baru saja merampungkan Kongres.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Forum Perawat Kesehatan Haji Indonesia (FPKHI) Jawa Barat
Foto: Dok Republika
Forum Perawat Kesehatan Haji Indonesia (FPKHI) Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG—Forum Perawat Kesehatan Haji Indonesia (FPKHI) Jawa Barat baru saja merampungkan Kongres FPKHI Jawa Barat pada Sabtu 2 Desember 2023 lalu. Kongres ditutup dengan pelaksanaan webinar kesehatan haji bertemakan sinergisitas petugas kesehatan haji dalam pembinaan pelayanan dan perlindungan jamaah haji Indonesia. 

Ketua Panitia Dessy menyampaikan, alasan diambilnya tema ini merujuk pada penggambaran peran dan jejaring kerja tim kesehatan baik kloter maupun non kloter. Webinar ini menghadirkan narasumber dari berbagai profesi, yakni Ners Asep Ghozali dari Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK), dr budiana R, Sp An (K) dari KKHI Makkah, Apt Roni P dari TKB (Tim Kesehatan Bandara), Dianto dari Emergency Medical Team (EMT), Endah dari KKHI Madinah, dan Dedi Supriadi sebagai promkes. 

Baca Juga

“Webinar dikiti oleh lenih dari 500 peserta dengan antusias secara daring dari berbagai daerah,” ujar Dessy dalam keterangan yang diterima Republika, Kamis (7/12/2023). 

Ketua DPW FPKHI Jabar Ismani Harto mengatakan, webinar ini merupakan puncak acara dari program kerja FPKHI Jabar periode 2017-2023 dibawah kepemimpinannya. Selanjutnya, FPKHI Jabar akan segera dipimpin oleh ketua terpilih yakni Cipto Fidianto dari RS Hasan Sadikin yang merupakan alumni PPIH Arab Saudi bidang Kesehatan tahun 2018. 

“Secara aklamasi kongres FPKHI Jabar telah memilih Cipto Fidianto dari RS hasan sadikin sebagai ketua DPW FPKHI jabar periode 2023-2028 dan langsung dilantik oleh ketua umum DPP FPKHI,” jelas Ismani.

Sementara itu, Cipto menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan tanggung jawab yang diamanatkan padanya. Dia menegaskan bahwa setiap orang adalah pemimpin dan memiliki kewajiban dan tanggung jawab masing-masing. Kesehatan haji, kata dia, adalah tanggung jawab bersama khususnya FPKHI. 

“Melalui wadah organisasi FPKHI ini para alumni bisa ikut  bersinergi dan mempunyai kontribusi dalam mendukung program pemerintah untuk kesehatan haji,” tegasnya. 

Sebelumnya, dalam rangka meningkatkan hardskill dan softskill calon-calon petugas kesehatan haji, DPP Forum Perawat Kesehatan Haji Indonesia (FPKHI) menggelar webinar dengan tema "Kegawatdaruratan Kardiovaskuler Kesehatan Jamaah Haji", Ahad (5/11/2023). Ketua Panitia Ns Andri Triyono mengatakan, webinar ini bertujuan memberikan wawasan, gambaran tugas peran PKHI, peningkatan softskill dan sharing experience PKHI 2023. 

“FPKHI yang sejak berdiri 2017 selalu bersinergi dalam menebar manfaat menggapai berkah khususnya dalam kesehatan haji," ujar Andri dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (6/11/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bina Haji Dirjend PHU Kemenag RI, Arsyad Hidayat menyinggung kebijakan penyelenggaraan haji 2024. Menurut dia, pada 2024 mendatang, Indonesia mendapatkan kuota sebesar 221 ribu dengan kuota tambahan 20 ribu. 

Arsyad juga menggaris bawah tingginya angka kesakitan dan kematian jamaah haji. Menurut dia, hal itu menjadi salah satu poin evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2023. Sehingga, istithaah sangat penting, tidak hanya finansial tapi juga secara kesehatan. 

"Sehingga pemerintah melalui Kemenag dan Kemenkes untuk kebijakan penyenggaraan haji  tahun 2024 salah satunya adalah bahwa istithaah kesehatan menjadi syarat untuk pelunasan sudah mulai disosialisasikan," ucap Arsyad.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement