Ahad 11 Feb 2024 01:11 WIB

Catatan Sejarah Gambarkan Kesulitan Perjalanan Haji di Era Kolonialisme

Di era sekarang, BPKH melakukan pengelolaan keuangan haji.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Kapal yang membawa haji indonesia.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan tahun bumi Nusantara mengalami proses Islamisasi yang datang bersamaan dengan aktivitas perdagangan. Para saudagar dari Gujarat, Arab dan Eropa berdatangan ke berbagai kerajaan di Nusantara untuk mendapatkan rempah-rempah yang sangat bernilai dan berharga mahal.

Di kemudian hari, sejarah mencatat ada beberapa negara yang menjadi serakah dan menjajah untuk menguasai sumber daya alam bumi Nusantara. Setidaknya ada enam negara yang tercatat pernah menjajah yaitu Spanyol, Portugis, Perancis, Inggris, Belanda (VOC) dan Jepang.

Baca Juga

Charles Ralph Boxer seorang sejarawan sejarah maritim dan kolonial Belanda dan Portugis (1969) menduga ketika Portugis berkuasa di Malaka pada tahun 1511, ada cukup banyak pelayaran perdagangan yang membawa hasil bumi dari Nusantara melalui laut merah dan pelabuhan Jeddah. Dari pergerakan pelayaran ini diyakini tidak hanya terjadi mobilitas barang atau jual beli semata, namun juga mengangkut orang-orang yang ingin menunaikan ibadah haji.

Sayangnya tidak ada naskah yang secara persis mencatat penyelenggaraan haji oleh Spanyol dan Portugis, Prancis maupun Inggris. Tetapi ketika Belanda (VOC) berkuasa ada banyak naskah yang memuat tentang ibadah haji di masa tersebut. Hal ini dijelaskan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dalam bukunya berjudul Sejarah Ibadah Haji Indonesia Dari Masa ke Masa yang diterbitkan BPKH, 2023.

Ketika kongsi dagang Belanda VOC berkuasa pada 1602-1800, hampir seluruh sektor ekonomi dan bisnis dimonopoli. Pada masa itu, kolonial sudah memiliki aparatur pemerintahan lengkap, bahkan penegak hukum dan undang-undangnya, berikut angkatan bersenjatanya. VOC juga tercatat campur tangan dalam pemerintahan sejumlah kerajaan di di Nusantara. Tak heran situasi ini memunculkan perlawanan dari raja-raja Nusantara.

VOC, Haji, Pelayaran dan Bisnis...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement