REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Barat memastikan pemberangkatan haji tahun 2024 meningkat dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, meski belum dipastikan ada penambahan kuota jamaah asal Jabar.
Kepala Kanwil Kemenag Jabar Ajam Mustajam di Bandung Barat, Jumat, mengatakan penambahan tersebut seiring dengan mulai beroperasi secara penuhnya bandara terbesar di Jabar itu, setelah peralihan seluruh penerbangan bermesin jet dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Sehingga, kata Ajam, penyelenggaraan haji tahun 2024 untuk jamaah haji asal Jawa Barat, sebagian besar akan diberangkatkan dari Bandara Kertajati, Majalengka, dengan sisanya dari Bandara Halim Perdanakusuma atau Soekarno Hatta.
"(Tahun 2024) iya bertambah, kita kemarin (2023) kan 11.000, sekarang (direncanakan) 20-25 ribu jamaah berangkat," kata Ajam.
Terkait dengan kuota jamaah haji asal Jawa Barat, ia mengatakan hingga saat ini masih menggunakan perhitungan tahun 2023, yakni sebesar 36.800 lebih ditambah petugas dan pembimbing, meski ada informasi kuota jamaah haji Indonesia mendapatkan tambahan.
Jika terjadi penambahan, tambah Ajam, kemungkinan mencapai 40 ribu orang dengan disertai petugas pendamping haji.
"Adapun informasi bahwa Indonesia mendapatkan tambahan, sejauh ini SK penambahan kuota untuk Jawa Barat belum kami terima, tapi pasti ada tambahan," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Arsyad Hidayat menyampaikan, kuota jamaah haji 1445 H/ 2024 totalnya 221 ribu plus tambahan 20 ribu jamaah haji.
Arsyad menyampaikan kuota haji tambahan didapat saat kunjungan Presiden Jokowi ke Arab Saudi, dan sesungguhnya bersifat rahasia.
Ia juga menyampaikan untuk petugas haji 2024, awalnya Indonesia menerima kuota petugas haji sebanyak 2.210. Artinya turun sebesar 52 persen dari kuota petugas haji di 2023.
Namun, dari informasi, ketika Menteri Agama RI mengirim surat secara tertulis dan melakukan komunikasi dengan Menteri Haji Arab Saudi, Indonesia mendapat tambahan kuota petugas haji sebanyak 2.200 lebih. Sehingga total (kuota petugas haji) di angka 4.421 petugas haji.