REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH — Al-Madinah Heritage Co., bisnis yang didirikan oleh Dana Investasi Publik, menandatangani perjanjian dengan Otoritas Saudi untuk Kota Industri dan Zona Teknologi untuk mengakuisisi tanah di Madinah. Melalui MoU tersebut, akan dibangun sebuah pabrik kurma khusus di Madinah.
Berita itu diumumkan pada peresmian Forum Medinah Industri dan Konten Lokal di hadapan Pangeran Saud bin Khalid bin Faisal bin Abdulaziz, wakil gubernur wilayah Madinah.
CEO Al-Madinah Heritage Co, Bandar Al-Qahtani, mengatakan perjanjian itu akan memulai skema perusahaan untuk pabrik kurma terintegrasi di Madinah. “Pekerjaan akan dimulai tiga bulan setelah rencana dan spesifikasi telah ditetapkan sesuai dengan teknologi global terbaru,” kata Qahtani dilansir dari Arab News, Jumat (22/12/2023).
PIF meluncurkan Al-Madinah Heritage Company September lalu dengan tujuan meningkatkan produksi dan kualitas kurma, khususnya varietas Ajwa. Itu juga berencana untuk membuka pasar baru dan beragam untuk kurma dan produk terkait, baik lokal maupun internasional.
Kerajaan memproduksi lebih dari 3,1 ton kurma, dengan sekitar 34 juta pohon palem berbuah di seluruh negeri. Daerah ini adalah rumah bagi lebih dari 10 festival tanggal tahunan dari Juli hingga September, memberi petani outlet untuk menjual hasil panen mereka.
Kurma Ajwa dianggap sebagai salah satu varietas terpenting di dunia dan merupakan satu-satunya jenis yang disebutkan dalam biografi Nabi Muhammad. Dibedakan dengan warnanya yang gelap, hampir hitam, kurma Ajwa memiliki nilai gizi yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh mereka yang tumbuh di tengah Harrat Al-Madinah, daerah vulkanik yang kaya akan mineral.
Sumber: