REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi, Dr Tawfiq al-Rabiah, mengatakan terdapat peningkatan jumlah jamaah umroh internasional sepanjang 2023.
Menurutnya, ini adalah jumlah tertinggi yang pernah diterima kerajaan. “Tahun lalu terjadi peningkatan jumlah jamaah haji sebesar 58 persen, dengan total lima juta lebih banyak jamaah dibandingkan tahun sebelumnya,” kata al-Rabiah, dilansir dari Alarabiya, Rabu (10/1/2024).
“Saya senang menyampaikan kabar baik yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tambah al-Rabiah.
Menurut al-Rabiah, jumlah jamaah haji tertinggi yang datang dari luar Kerajaan pada 2019 adalah 8,5 juta orang.
Sedangkan pada 2023, ditunjang dengan fasilitas yang semakin megah, sehingga mampu menampung hingga 13,5 juta peziarah umroh.
“Tahun 2023 dan mengingat fasilitas yang diperkenalkan oleh kepemimpinan Kerajaan, jumlahnya meningkat menjadi 13.550.000 juta jamaah umrah,” kata al-Rabiah pada Konferensi dan Pameran Layanan Haji dan Umrah.
Umroh adalah ibadah haji di tanah suci Makkah di Arab Saudi yang dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Sedangkan ibadah haji hanya bisa dilakukan pada bulan Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah.
Menurut al-Rabiah, kerajaan telah melakukan perbaikan signifikan untuk mengembangkan infrastruktur tempat suci melalui proyek-proyek yang bernilai melebihi 1,3 miliar dolar.
Beberapa pengembangan yang dilakukan termasuk penambahan 150 ribu unit AC baru untuk membantu jamaah melaksanakan ibadah haji selama bulan-bulan musim panas dan lebih dari 14 ribu toilet dan area mandi.
Peluncuran e-Visa
Dalam konferensi tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Waleed el-Khereiji, mengungkapkan peluncuran visa elektronik atau e-visa pada Desember 2023 bagi jamaah umroh, membantu mereka dengan mudah mendapatkan izin masuk tanpa perlu mengunjungi kedutaan secara fisik.
Baca juga: Suka Bangun Malam Hari Kemudian Ingin Tidur Lagi, Baca Doa Rasulullah SAW Ini
“Visa elektronik juga akan membantu mengatasi tantangan kesehatan dan keamanan, seperti visa palsu, yang telah dicegah kementerian melalui koordinasi dengan otoritas keamanan,” tambahnya.
Berlangsung pada 8-11 Januari di Jeddah Superdome, konferensi ini diselenggarakan oleh Kementerian Haji dan Umrah, bekerja sama dengan Program Layanan Tamu Tuhan, yang merupakan bagian dari Visi Saudi 2030.
Konferensi ini mencakup serangkaian sesi dan lokakarya tentang perkembangan masa depan kota dan tempat suci serta topik terkait lainnya.
Sumber: alarabiya