Senin 22 Jan 2024 05:56 WIB

Tips Agar Jamaah tidak Tersesat di Masjidil Haram

Jamaah diharap memahami arsitektur Masjidil Haram.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Otoritas Umum untuk Perawatan Dua Masjid Suci telah memasang bulan sabit terakhir Masjidil Haram tepatnya di menara Gerbang Al-Fatah.
Foto: Saudi Gazette
Otoritas Umum untuk Perawatan Dua Masjid Suci telah memasang bulan sabit terakhir Masjidil Haram tepatnya di menara Gerbang Al-Fatah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Jamaah umroh ataupun haji, khususnya asal Indonesia, kerap tersesat saat berziarah atau melakukan ibadah ke Masjidil Haram. 

Maka itu, agar jamaah tidak tersesat kembali ke penginapan/hotel sepulang dari Masjidil Haram, berikut tipsnya

Baca Juga

1. Pahami arsitektur Masjidil Haram

Dalam buku Makkah karya Zuhairi Misrawi dijelaskan, Masjidil Haram memiliki kekhasan tersendiri. Baik dari segi arsitektur maupun dari segi luasnya yang menakjubkan. Menurut dia mengenang masa kuliahnya di Al-Azhar Mesir, para mahasiswa yang melaksanakan ibadah haji dan umroh begitu sampai Masjidil Haram langsung menuju pintu As-Salam.

Masuk dari pintu tersebut, kata dia, diyakini oleh sebagian kalangan sebagai pilihan untuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Sebab, ketika Nabi memasuki Ka’bah pertama kali, Nabi memasukinya melalui pintu tersebut.

Namun, tak mudah bagi siapa pun, baik jamaah haji maupun umrah mencari pintu tersebut. Alasannya, Masjidil Haram memiliki banyak pintu yang mana pada akhirnya inilah salah satu alasan mengapa banyak jamaah haji asal Indonesia yang tersesat di sana.

Banyaknya pintu di Masjidil Haram membuat jamaah asal Indonesia tidak bisa menghafal nama-nama masuk pintu tersebut yang menggunakan bahasa Arab. Maka agar tidak tersesat, pelajarilah arsitektur Masjidil Haram secara sederhana dan mudah. 

2. Berada dalam rombongan

Para jamaah haji ataupun umroh yang tidak terlalu memahami peta ataupun arsitektur Masjidil Haram, terlebih tidak mampu membaca tulisan Arab, maka sebaiknya pergi ke Masjidil Haram dengan rombongan. Atau minimal pergi bersama rekan atau kolega yang sudah memahami peta Masjidil Haram. 

3. Jangan sungkan bertanya

Ketika jamaah merasa ragu dapat kembali ke penginapan dengan tepat waktu dan takut tersesat, maka biasakan untuk bertanya. Baik itu bertanya kepada jamaah asal Indonesia maupun mancanegara. Atau disarankan untuk bertanya kepada petugas-petugas Masjidil Haram. 

4. Gunakan aplikasi

Salah satu aplikasi yang dapat digunakan jamaah agar tidak tersesat di Masjidil Haram adalah Al Maqsad. Aplikasi ini merupakan besutan dari pengurus Masjid Al Haramain. 

Fungsinya dirancang untuk memandu user ke tempat-tempat di dalam Masjidil Haram. User juga dapat dengan mudah menentukan lokasi dan arah ke aera penting dan pusat pelayanan di seluruh lantai Masjidil Haram. Yang paling penting, aplikasi ini dapat diakses secara offline

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement