Kamis 25 Jan 2024 13:34 WIB

Arab Saudi Bahas Aturan untuk Musim Haji 2024

Selain itu, membahas jadwal perencanaan dan peningkatan kesiapan layanan.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji melakukan tawaf ifadah mengelilingi ka’bah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (1/7/2023). Jutaan jamaah haji melakukan tawaf ifadah yang menjadi rukun haji usai melakukan wukuf di Arafah dan lempar jamrah di Jamarat.
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Jamaah haji melakukan tawaf ifadah mengelilingi ka’bah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (1/7/2023). Jutaan jamaah haji melakukan tawaf ifadah yang menjadi rukun haji usai melakukan wukuf di Arafah dan lempar jamrah di Jamarat.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Wakil Emir wilayah Makkah dan Ketua Komite Eksekutif Komite Haji Pusat Pangeran Saud bin Mishaal memimpin rapat komite. Dalam rapat tersebut akan membahas sejumlah isu yang berkaitan dengan umroh dan haji.

Dilansir dari Saudi Gazette, pada Kamis (25/1/2024), pertemuan yang diadakan di dewan emirat di Makkah tersebut, meninjau pengaturan untuk mempersiapkan rencana musim haji 1445 H. Selain itu, membahas jadwal perencanaan dan peningkatan kesiapan layanan dan pekerjaan tindak lanjut.

Baca Juga

Dibahas juga dalam diskusi disebutkan terkait pengaturan haji, seperti dimulai sejak kedatangan dan keberangkatan, tindakan dan layanan yang diberikan kepada para peziarah, target dan harapan untuk fase berikutnya dari musim umroh. Kemudian, rencana untuk memberikan layanan selama bulan suci Ramadhan.

Rencana tersebut bertujuan memungkinkan para tamu Allah melakukan ritual keagamaan mereka dengan mudah dan nyaman. Sebelumnya, Saudi Arabian Airlines meluncurkan rencana mengoperasikan taksi terbang.

Taksi terbang digunakan untuk mengangkut jamaah haji antara Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah dan hotel di Makkah. Kerajaan berencana membeli sekitar 100 taksi terbang.

Direktur komunikasi perusahaan dan juru bicara Grup Saudia Abdullah Al-Shahrani mengatakan Grup Saudia telah mengontrak pembelian 100 jet Lilium. Pesawat listrik buatan Jerman ini bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal (eVTOL).

Menurut Al Shahrani, pesawat ini dapat mengangkut empat hingga enam penumpang. Pesawat Lilium dicirikan oleh tingkat emisi karbon yang rendah dan merupakan pesawat yang ramah lingkungan, yang menjadikannya salah satu kemungkinan untuk mempertahankan perjalanan udara dan mempersingkat waktu penerbangan, karena mencakup jarak maksimum 250 Km.

Taksi terbang ini untuk antarjemput jamaah haji antara bandara Jeddah dan landasan terbang di hotel-hotel Makkah dekat Masjidil Haram dan tempat-tempat suci lainnya. Pesawat listrik Lilium adalah salah satu pesawat pertama yang beroperasi sepenuhnya dengan tenaga listrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement