Kamis 25 Jan 2024 15:37 WIB

APHI DIY Sosialisasikan Pentingnya Istithoah Kesehatan Jamaah Haji Khusus

Proses persiapan haji 1445 H/2024 M terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Ketua PW FK APHI DIY, dr. H. Tejo Katon, S.Si, MBA, MM saat memberikan materi manasik kesehatan haji.
Foto: Dok APHI DIY
Ketua PW FK APHI DIY, dr. H. Tejo Katon, S.Si, MBA, MM saat memberikan materi manasik kesehatan haji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Proses persiapan haji 1445 H/2024 M terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Seperti diketahui kuota haji Indonesia pada musim haji 1445 H/2024 M sebanyak 221.000, terdiri atas 203.400 jamaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus.

Dalam perkembangan selanjutnya, Indonesia mendapat kuota tambahan sebesar 20.000 dari Arab Saudi. Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji (FK APHI) DIY berkolaborasi dengan PT. Zhafirah Mitra Madina mengadakan kegiatan bersama jamaah haji khusus di Riss Hotel Malioboro, Jl. Gowongan Kidul, Sosromenduran, Gedong Tengen, Yogyakarta, Rabu malam (24/01/2024).  

Baca Juga

 Istithaah kesehatan jamaah Haji merupakan kemampuan Jemaah Haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan. Istithaah kesehatan sangat penting dan krusial bagi jamaah haji, terutama jamaah haji Indonesia tahun 2024 M yang sebagian besar lansia," terang Ketua PW FK APHI DIY, dr. H. Tejo Katon, S.Si, MBA, MM saat memberikan materi manasik kesehatan haji.

Lebih lanjut, dr. H. Tejo Katon, menyampaikan bahwa pemeriksaan kesehatan jemaah haji, dilakukan dengan konsep baru, mengingat jamaah haji Indonesia banyak yang lansia. Tahun sebelumnya, pemeriksaan hanya dilakukan melalui MCU (medical checkup) untuk itu akan lebih baik jika pemeriksaan juga meliputi pemeriksaan kognitif, pemeriksaan kesehatan mental dan pemeriksaan ADL (Activity of Daily Living) atau uji kemandirian dalam aktivitas sehari-hari,  tegas dr. H. Tejo Katon yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Kesehatan IPHI DIY.

Pemeriksaan MCU dapat dilakukan difasilitas kesehatan yang mempunyai sarana peralatan yang mendukung. Pemeriksaan MCU ini untuk mengidentifikasi penyakit fisik pada jemaah haji. Pemeriksaan Kognitif disini dapat dengan Mini cog dan Clock Drawing test untuk mengindentifikasi kemampuan berpikir pada lansia, Pemeriksaan Kesehatan Mental dapat dengan Abreviated Mental Test untuk mengidentifikasi demensia, orientasi, daya ingat dan konsentrasi dan Pemeriksaan ADL dengan Barthel Indeks untuk mengidentifikasi kemampuan melakukan aktifitas harian secara mandiri. 

Sementara itu Direktur Utama PT. Zhafirah Mitra Madina, H. R. Tanto SH menyampaikan terkait Program Haji Khusus, dimana pada tahun 2024 M/1445 H Menteri Agama RI sudah memutuskan bahwa dari 20.000 kuota tambahan itu 10.000 diberikan kepada Haji Khusus dan siapapun bisa berkesempatan haji dengan syarat ketentuannya dipenuhi baik fisik maupun finansial.

PT. Zhafirah Mitra Madina yang memiliki izin operasional PPIU 117/2019  PIHK 92/2020 siap untuk melayani, membimbing Jemaah haji khusus yang ingin berangkat melaksanakan ibadah haji. PT. Zhafirah Mitra Madina sebagai salah satu Penyelenggara Ibadah Haji Khusus Resmi dengan izin Kemenag PIHK 92/2020 yang berkantor pusat di Ruko Kuning No.08 Jl. Ringroad Utara RT/RW. 02/033 Kaliwaru, Condongcatur, Depok, Sleman D.I Yogyakarta merumuskan cara mudah dalam berhaji dan bisa berangkat haji dalam usia muda dengan antrian kurang lebih 7 tahun, mengingat saat ini antrian Haji Reguler yang sudah sekitar 30an Tahun,  terangnya.

Pada kegiatan ini juga hadir narasumber lain seperti H. Ahmad Fauzi, S.Ag, MSI dan dr. Hj. Rofiana Komalasari, MARS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement