Selasa 30 Jan 2024 18:53 WIB

Ini Dia Penyakit Berisiko Tinggi yang Harus Diwaspadai Calon Jamaah Haji

Dinkes beri edukasi gizi bagi jamaah calon jamaah haji Mataram.

Ilustrasi penyuluhan kesehatan haji.
Foto: Dok Republika
Ilustrasi penyuluhan kesehatan haji.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan edukasi gizi bagi calon jamaah haji asal Kota Mataram musim haji 2024 sebagai bentuk pendampingan agar mereka dapat beribadah dengan sempurna.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Emirald Isfihan di Mataram, Kamis, mengatakan, pemberian edukasi gizi ini melibatkan tim ahli gizi di 11 puskesmas se-Kota Mataram.

Baca Juga

"Calon jamaah haji bisa datang ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan edukasi gizi dari petugas kami. Layanan ini kita berikan secara gratis," katanya.

Menurut dia, pemberian edukasi gizi bagi calon jamaah haji karena dari hasil pemeriksaan kesehatan rata-rata mereka memiliki risiko tinggi, dengan jenis penyakit antara lain hipertensi, riwayat stroke, jantung, dan kencing manis.

"Tapi dari semua jenis penyakit itu, rata-rata risiko tinggi karena hipertensi. Kondisi itu disebabkan karena usia jamaah sebagian besar di atas 50 tahun," katanya.

Oleh karena itu, rentang waktu sebelum jamaah diberangkatkan dimanfaatkan oleh petugas kesehatan di puskesmas untuk memberikan edukasi gizi kepada jamaah.

Apalagi, penyakit hipertensi bisa dikurangi dengan mengatur pola makan, berolahraga, dan rutin minum obat sesuai anjuran dokter.

Karena itu, saat edukasi para jamaah disarankan berolahraga ringan sesuai kemampuan, serta mengubah pola makan dengan mengurangi garam bagi jamaah dengan hipertensi.

"Sedangkan yang mengidap kencing manis diminta untuk mengurangi asupan nasi dan memperbanyak sayuran," katanya.

Selain itu, jamaah juga diminta membiasakan diri minum air putih yang banyak minimal 2 liter per hari, sebab kebutuhan air putih akan lebih tinggi ketika berada di tanah suci.

"Kondisi cuaca di tanah suci berbeda dengan tanah air kita, sehingga mengharuskan jamaah minum air putih yang banyak agar terhindar dari dehidrasi," katanya.

Lebih jauh Emirald menyebutkan, dari sekitar 630-an jamaah calon haji asal Kota Mataram, sekitar 90 persen sudah melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit sejak 10 Januari 2024.

Dari jumlah itu, baru 20 orang yang sudah keluar surat keterangan dinyatakan sehat atau istitha'ah. Sisanya, ada yang masih proses dan ada yang sudah dinyatakan risiko ringan, sedang, dan tinggi.

"Untuk data pasti persentase kondisi jamaah ini ada di kantor. Jadi, saya belum bisa merinci," kata Emirald saat ditemui di Kantor Wali Kota Mataram.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement