REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Limited sebagai anak perusahaan dari BPKH siap memenuhi kebutuhan makanan siap saji untuk jamaah haji selama berada di Arab Saudi.
"Jadi berapapun kebutuhan yang akan di-create misalkan ditentukan oleh pihak Kemenag, BPKH limited Insya Allah menyiapkan diri untuk mampu untuk memenuhinya," ujar Direktur BPLKH Limited Sidiq Haryono di Jakarta, Kamis.
Sidiq mengatakan BPKH Limited menyatakan seluruh produknya sudah dibuat di Indonesia, untuk kemudian dikirim ke Arab Saudi.
Namun, kata dia, kepastian penyediaan makanan siap saji tersebut masih menunggu proses lelang yang akan dilakukan oleh Kementerian Agama.
"Tetapi kami sudah siap. Kami mempersiapkan diri untuk bisa menyediakan produk RTE (ready to eat) bagi jamaah haji di tahun ini," ujar Sidiq.
Ia memastikan makanan siap saji yang bisa dikirim mencapai 4,5 juta makanan. Proses pengirimannya, BPKH Limited menggandeng salah satu perusahaan yang ada di Arab Saudi, yakni 4J Company Limited.
"Kalau sama 4J tadi, Insya Allah kita akan melakukan bisnis untuk bisa memenuhi kebutuhan makanan siap saji. Jadi Insya Allah kita akan mengekspor makanan siap saji ready to eat dari Indonesia di tahun ini. Total kebutuhannya sekitar 4,5 juta," ujar Sidiq.
Sementara itu, Kepala BPKH Fadlul Imansyah menjelaskan BKPH Limited tidak hanya melakukan penandatangan kerja sama dengan 4J Company Limited saja, tetapi juga dengan beberapa mitra lainnya yang ada di Arab Saudi.
Fadlul berharap kerja sama ini bisa menghasilkan keuntungan yang optimal sekaligus bisa meningkatkan pelayanan untuk jamaah calon haji Indonesia.
"Jadi bukan hanya investasi yang akan menghasilkan return yang optimal bagi calon jamaah haji Indonesia, namun juga dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal dari sisi penyelenggaraan dan operasional haji ke depannya," kata Fadlul.