Rabu 21 Feb 2024 16:59 WIB

Gelar Risk Forum 2024, BPKH Mitigasi Risiko Investasi Haji

BPKH juga sudah memiliki rencana investasi tahunan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Fadlul Imansyah saat diwawancara dalam acara Risk Forum 2024 dengan tema Global and Middle East Outlook Risk and Its Impact on Investment and on Hajj Organizing di Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Foto: Republiika/Muhyiddin
Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Fadlul Imansyah saat diwawancara dalam acara Risk Forum 2024 dengan tema Global and Middle East Outlook Risk and Its Impact on Investment and on Hajj Organizing di Jakarta, Rabu (21/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Di tengah kondisi ekonomi global yang penuh dengan ketidakpastian, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggelar acara Risk Forum 2024 dengan tema “Global and Middle East Outlook Risk and Its Impact on Investment and on Hajj Organizing” pada 21-22 Februari 2024 di Jakarta. Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah mengatakan, forum ini merupakan ikhtiar dalam memitigasi risiko investasi di dalam dan luar negeri yang akan dilakukan BPKH.

"Risk Forum ini berisi tentang bagaimana kita memitigasi risiko untuk investasi baik di dalam maupun luar. Ini sangat penting karena di dalam kesehariannya dan kedepannya kita berharap bahwa kita akan terus melakukan investasi," ujar Fadlul saat diwawancara usai acara di Jakarta, Rabu (21/2/2024). 

Baca Juga

Tentu saja, kata Fadlul, hal tersebut harus dilihat sebagai sesuatu hal yang sangat berpotensi. Namun demikian, menurut dia, pihaknya harus mengendalikan resiko dengan menantisipasi agar dapat terus berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. 

Fadlul menjelaskan, BPKH juga sudah memiliki rencana investasi tahunan. Untuk tahun 2024, menurut Fadlul, BPKH memiliki target sekitar Rp 11 triliun. 

"Namun demikian dalam pelaksanaannya tentu saja kalau yang namanya investasi langsung itu kan butuh waktu ya untuk implementasi, sampai operasional dan sebagainya. Itu hanya sebagai patokan target ke depannya. Jadi kita juga tidak ingin memaksakan. Yang penting adalah kita terus berupaya semaksimal mungkin agar investasi sesuai yang diharapkan itu bisa berjalan dengan baik-baik," kata Fadluk. 

Sementara itu, anggota Badan Pelaksana BPKH, Acep Riana Jayaprawira menjelaskan bahwa Risk Forum 2024 ini merupakan salah satu upaya BPKH untuk meningkatkan pemahaman tentang risiko global dan regional, serta merumuskan strategi untuk memitigasi risiko dan memastikan keberlangsungan pengelolaan keuangan haji di masa depan. 

“Dengan Risk Forum ini diharapkan dapat memberikan insight dan rekomendasi yang bermanfaat bagi BPKH, dalam menghadapi berbagai risiko global dan regional khususnya Timur Tengah, karena bisnis kita mengarah ke sana,” jelas Acep.

Dalam Risk Forum 2024 ini, BPKH menghadirkan beberapa narasumber. Di antaranya, Direktur Eksekutif Bank Dunia untuk Asia Tenggara Wempi Saputra, Konsul Jenderal Republik Indonesia Jeddah, Arab Saudi Yusron Bahauddin Ambary, Deputi Direktur Surveillance Industri Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bayu Dwi Kariastanto, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief, serta Konsul Haji KJRI Jeddah, Arab Saudi Nasrullah Jasam. 

Para narasumber akan memaparkan berbagai perspektif dan solusi mitigasi risiko untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terkait aspek Risiko Global dan Risiko di Timur Tengah serta dampaknya pada penyelenggaraan keuangan Haji. Forum ini juga diisi dengan sesi diskusi panel dan tanya jawab interaktif.

"Kita inginkan secara internal ini merupakan fasilitas diskusi dan sharing para eksekutif BPKH umtuk pemahaman yang mendalam terkait aspek risiko global khususnya risiko Timur tlTengah serta dampaknya pada penyelenggaran keuangan haji," jelas Acep.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement