REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kementerian Agama (Kemenag) membekali praktek ibadah jamaah calon haji (JCH) lewat manasik di Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Persiapan terus dilakukan oleh Kementerian Agama untuk pemberangkatan jamaah haji tahun 1445 Hijriah atau 2024," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kotamobagu Jamaludin Lamato, di Kotamobagu, Sabtu.
Dia mengatakan salah satu rangkaian persiapan itu adalah membekali jamaah haji dengan panduan/praktek ibadah dan pengetahuan tentang hal-hal apa saja yang harus dilakukan sebelum pemberangkatan, agar dapat melaksanakan semua rukun, wajib ataupun sunah haji di Tanah Suci nanti dengan tertib dan lancar.
Ia mengatakan ibadah haji adalah Ibadah fisik, yang menuntut jamaah haji untuk mempersiapkan diri agar rangkaian ibadah awal hingga akhir bisa terlaksana.
Kakanwil Kemenag Sulut H Sarbin Sehe saat memberikan arahan kepada jamaah calon haji (JCH), di Kotamobagu, mengatakan kesiapan yang matang sangat mempengaruhi pelaksanaan ibadah.
Kondisi fisik di dalamnya sehat jasmani dan rohani adalah hal penting yang diwajibkan dalam penyelenggaraan ibadah haji.
"Ibadah Haji yang diwajibkan bagi umat Muslim sekali seumur hidup ini, telah ditentukan waktu dan tempat pelaksanaannya, yaitu saat musim haji 10-13 Dzulhijjah dan dipusatkan di Tanah Suci, Arab Saudi," tegas Kakanwil.
Untuk itulah sehat dan kuat dalam istilah Istitho'ah menjadi prasyarat semua jamaah yang akan berangkat ibadah haji.
Di dalamnya juga termasuk kesiapan materi dalam hal ini uang untuk pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BIPIH), bahkan untuk keluarga yang ditinggalkan di Tanah Air.
"Terus persiapkan diri, agar Insya Allah saat pemberangkatan nanti dilancarkan dan dimudahkan," kata Kakanwil.