Ahad 24 Mar 2024 17:55 WIB

Stafsus Menag: Petugas Haji Harus Wakafkan Diri Layani Jamaah

Petugas juga berkesempatan menunaikan ibadah haji dengan tetap memprioritaskan tugas.

Petugas yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1444 H atau tahun 2023 berjalan keluar terminal setibanya dari Kota Suci Mekkah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/7/2023). Sebanyak 4.200 petugas dari 13 embarkasi mulai kembali ke Tanah air setelah bertugas melayani dan membantu jamaah haji Indonesia selama 60 sampai 70 hari di dua kota suci, Mekkah dan Madinah.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1444 H atau tahun 2023 berjalan keluar terminal setibanya dari Kota Suci Mekkah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/7/2023). Sebanyak 4.200 petugas dari 13 embarkasi mulai kembali ke Tanah air setelah bertugas melayani dan membantu jamaah haji Indonesia selama 60 sampai 70 hari di dua kota suci, Mekkah dan Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri Agama Ishfah Abidal Azis menegaskan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) harus mewakafkan diri dalam melayani jamaah calon haji sejak kedatangan hingga kepulangan.

"Mewakafkan seluruh potensi dan kemampuan yang kita miliki, energi yang kita miliki, untuk memberikan layanan kepada jamaah haji Indonesia," ujar Ishfah di Jakarta, Kamis lalu.

Baca Juga

Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Arab Saudi memberikan kuota resmi bagi petugas haji, selain kuota haji reguler dan haji khusus. Sementara pemerintah menetapkan alokasi kuota yang terbagi dalam PPIH dan petugas pusat kesehatan haji.

Menurutnya, karena masuk dalam alokasi haji, para petugas haji bisa masuk ke dua kota suci yakni Madinah dan Makkah. Maka dari itu, ia meminta peluang ini dimaksimalkan sebaik-baiknya dalam melayani tamu Allah.

"Nah ini kesempatan luar biasa, peluang luar biasa. Ini privilege keistimewaan luar biasa. Oleh karena itu, ketika petugas ini ditugaskan untuk memberikan layanan, ya, kita harus total di situ," kata dia.

Kendati tugas utamanya melayani haji, para PPIH ini juga berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji dengan tetap memprioritaskan pelayanan.

"Karena ada hal yang luar biasa yang kita peroleh. Oleh karena itu, saya selalu tekankan ya kepada seluruh petugas untuk membangun prinsip awal. Niat awal itu kita berangkat beribadah. Nah, beribadahnya petugas itu adalah memberikan layanan kepada jamaah Indonesia," katanya.

Di samping itu, ia meminta para petugas yang berasal dari berbagai latar belakang agar menanggalkan identitas diri. Mereka yang mendapat kesempatan sebagai petugas, mewakili bangsa Indonesia. Maka mesti menjadi teladan dan mewakafkan dirinya untuk memberi layanan terbaik.

"Bagaimana keistimewaan yang kita miliki, peluang yang diperoleh oleh petugas ini, dapat benar-benar dimanfaatkan, benar-benar untuk memberikan layanan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement