Rabu 27 Mar 2024 12:11 WIB

Komisi Haji Nigeria Berjuang Atasi Kekurangan Visa Umroh Ramadhan

Visa umroh dialokasikan ke negara-negara berdasarkan kuota.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Umat Islam berebut menyentuh Kabah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Ahad (30/4/2023).
Foto: REPUBLIKA
Umat Islam berebut menyentuh Kabah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Ahad (30/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Komisi Haji Nasional Nigeria, NAHCON, mengonfirmasi kekurangan visa umroh pada Selasa (26/3/2024). Sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh Asisten Direktur Urusan Masyarakat NAHCON Fatima Sanda Usara mengatakan komisi tersebut akan terus bekerja dengan para pemangku kepentingan terkait untuk menemukan penyelesaian yang memuaskan terhadap tidak dapat diaksesnya visa.

Pernyataan tersebut menjelaskan tingginya permintaan visa umroh selama Ramadhan semakin memperburuk kekurangan tersebut. Diungkapkan juga NAHCON telah secara resmi menulis surat yang menyampaikan keprihatinannya langsung ke Kerajaan Arab Saudi.

Baca Juga

NAHCON menguraikan implikasi dari tidak tersedianya visa bagi operator atau jasa penyelenggara umroh di Nigeria. Pernyataan tersebut juga menegaskan Ketua NAHCON, Malam Jalal Ahmad Arabi secara pribadi telah mengunjungi Kedutaan Besar Arab Saudi di Nigeria untuk mencari solusi potensial atas masalah ini.

"Tantangan yang dihadapi umat Islam Nigeria saat ini dalam memperoleh visa umroh untuk perjalanan ke Arab Saudi selama Ramadhan sangat disesalkan dan terutama berasal dari penyalahgunaan hak istimewa yang diberikan dalam proses penerbitan visa," kata Malam Jalal Ahmad Arabi, dilansir dari Daily Post Nigeria, Rabu (27/3/2024).

"Visa umroh dialokasikan ke negara-negara berdasarkan kuota, dan visa umroh Ramadhan biasanya lebih mahal. Baru-baru ini, Kerajaan Arab Saudi memperpanjang masa berlaku visa menjadi 90 hari. Banyak orang Nigeria yang mendapatkan visa ini dengan biaya lebih rendah pada periode lain, tentunya untuk mengantisipasi umroh selama bulan suci Ramadhan," jelas Malam Jalal Ahmad Arabi.

“Orang-orang ini mengeksploitasi perpanjangan validitas visa dengan memperpanjang masa tinggal mereka di Kerajaan Arab Saudi atau menahan visa tanpa menggunakannya hingga Ramadhan, yang mengakibatkan kurangnya slot visa yang tersedia untuk warga Nigeria lainnya,” bunyi pernyataan itu.

Ia menambahkan, sejauh ini, hanya sedikit visa yang kadang-kadang dibatalkan berdasarkan jumlah warga Nigeria yang mengosongkan ruang dengan berangkat dari Arab Saudi, namun membayar untuk beberapa slot tersebut adalah sebuah pertaruhan, oleh karena itu jamaah haji kecil (jamaah umroh) disarankan lebih bijaksana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement