REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah menjadi tradisi di Indonesia, calon jamaah haji akan menggelar walimatu safar sebelum berangkat ke Tanah Suci. Sayangnya, walimatu safar sering kali digelar mendekati keberangkatan, ditambah dengan penerimaan tamu satu atau dua hari menjelang keberangkatan. Padahal, jamaah calhaj butuh stamina yang prima untuk menjalani perjalanan panjang dari Indonesia ke Arab Saudi dan menjalani panjangnya prosesi ibadah haji.
Karena itu Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo menyarankan calhaj tak menggelar walimatu safar atau menerima tamu. Apalagi puncak ibadah haji di Arafah menguras tenaga sehingga membuat jamaah kelelahan.
Tak hanya itu, suhu panas di Arab Saudi menjadi penyebab lain jamaah bertumbangan. "Tradisi walimatu safar di kita, sering kali membuat jamaah kelelahan. Jangan terima tamu seminggu terakhir pas mau berangkat, harus istirahat. Kalau mau walimatu safar sebaiknya jauh-jauh hari," ujar Liliek dalam ujar dia di hadapan ribuan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dalam Bimtek PPIH Arab Saudi yang digelar Kementerian Agama di Asrama Haji Pondok Gede, Sabtu (23/3/2024).
Jamaah Calhaj juga disarankan rutin olahraga ringan sehari setidaknya 30 menit. Mengonsumsi makanan bergizi dan beristirahat dengan cukup juga diperlukan untuk menjaga kondisi tubuh. "Hindari garam dan gula berlebihan. Jangan sampai karena sibuk menerima tamu, packing belum dilakukan seminggu sebelum pergi," ujar dia.
Pembimbing haji juga harus mengatur ritme ibadah jamaah calon haji, agar...