Rabu 03 Apr 2024 23:19 WIB

Parlemen Norwegia Ditutup Sementara Akibat Ancaman Bom

Polisi telah meningkatkan keamanan di sekitar gedung parlemen.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Seorang polisi dan sebuah robot di distrik Baerum, Norwegia.
Foto: EPA/Terje Pedersen
Seorang polisi dan sebuah robot di distrik Baerum, Norwegia.

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Parlemen Norwegia menerima ancaman bom hari ini, Rabu (3/4/2024). Karena ancaman tersebut, polisi telah meningkatkan keamanan di sekitar gedung parlemen.

“Parlemen Norwegia, Storting, ditutup sementara pada hari Rabu setelah ancaman berulang terhadap institusi tersebut,” kata polisi dilansir dari Al Arabiya, Rabu (3/4/2024).

Baca Juga

“Dua ancaman diarahkan ke institusi pada Selasa, tetapi belum ada hubungan di antara mereka yang telah ditetapkan,” kata Kepala Operasi polisi Oslo, Sven Bjelland mengatakan pada konferensi pers.

Yang pertama tidak dianggap kredibel, tetapi ancaman kedua menyebabkan polisi menutup gedung di pusat Oslo pada Rabu. Menurut media Norwegia, ancaman itu adalah ancaman bom, tetapi polisi tidak mengonfirmasi hal ini.

Masyarakat diminta meninggalkan gedung, tetapi pekerjaan berlanjut secara normal di dalam di pagi hari. "Kami sekarang berada pada tahap di mana kami tidak percaya (ancaman) ini nyata, tetapi itu tidak berarti mereka tidak serius," kata Bjelland kepada wartawan, Rabu siang.

Oleh karena itu, perimeter keamanan yang didirikan di sekitar gedung parlemen dicabut, tetapi polisi mengatakan mereka akan mempertahankan kehadiran di lokasi. Polisi tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang ancaman atau motif mereka tetapi mengatakan sumber ancaman pertama telah diidentifikasi.

Gambar dan video dari tempat kejadian menunjukkan petugas polisi bersenjata lengkap mengenakan helm di sekitar gedung, sementara anjing polisi digunakan untuk memeriksa daerah sekitarnya.

Di Norwegia, polisi umumnya tidak bersenjata. Mereka telah diberi wewenang untuk dipersenjatai sementara dari 27 Maret hingga 2 April atau selama Paskah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement