REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Setelah melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan. Umat muslim di Indonesia umumnya mempererat tali silaturahmi setelah melewati bulan suci Ramadhan. Silataurahmi merupakan perbuatan baik dan memiliki banyak keutamaan di dunia ataupun di akhirat.
Kebaikan melakukan silaturahmi dijelaskan pada Hadits Riwayat Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda,
الصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ: صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ
Artinya : “Sedekah terhadap orang miskin adalah sedekah, sedangkan terhadap keluarga sendiri mendapatkan dua pahala: sedekah dan silaturahmi.”
Keutamaan menyambung tali silaturahmi di dunia yang pertama adalah dapat meningkatkan motivasi untuk lebih menyayangi dan mencitai kerabat – kerabat terdekat. Kedua, dapat memperkuat hubungan kekeluargaan. Ketiga, dapat meningkatkan rezeki dan memperpanjang umur. Seperti yang dijelaskan pada Hadits Riwayat Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda,
تَعَلَّمُوا مِنْ أَنْسَابِكُمْ مَا تَصِلُونَ بِهِ أَرْحَامَكُمْ فَإِنَّ صِلَةَ الرَّحِمِ مَحَبَّةٌ فِي الْأَهْلِ مَثْرَاةٌ فِي الْمَالِ مَنْسَأَةٌ فِي الْأَثَرِ
Artinya : “Belajarlah dari nasab kalian yang dapat membantu untuk silaturahmi karena silaturahmi itu dapat membawa kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta, serta dapat memperpanjang umur.”
Selain itu, keutamaan mempererat tali silaturahmi di akhirat yang pertama adalah orang yang bersilaturahmi dapat memperbesar kemungkinan untuk masuk surga. Seperti yang dijelaskan pada Hadits Riwayat Bukhari,
أنَّ رَجُلًا قالَ للنبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: أخْبِرْنِي بعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الجَنَّةَ، قالَ: ما له ما له. وقالَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: أرَبٌ ما له، تَعْبُدُ اللَّهَ ولَا تُشْرِكُ به شيئًا، وتُقِيمُ الصَّلَاةَ، وتُؤْتي الزَّكَاةَ، وتَصِلُ الرَّحِمَ.
Artinya : “Seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke surga.” Orang-orang pun berkata, “Ada apa dengan orang ini, ada apa dengan orang ini.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Biarkanlah urusan orang ini.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melanjutkan sabdanya, “Kamu beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya, menegakkan salat, dan membayar zakat, serta menjalin tali silaturahmi.”
Kedua, silaturahmi merupakan bentuk dari ketaatan kepada Allah SWT dan sebagai usaha untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Karena Allah SWT memerintahkan hambanya untuk melaksanakan silaturahmi.