REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG – Allah SWT sangat menyukai hambanya yang rajin melaksanakan ibadah shalat sunnah. Terdapat banyak sekali macam – macam shalat sunnah dan yang sering umat muslim dengar ialah shalat dhuha. Tetapi masih banyak yang belum paham kapankah waktu shalat dhuha yang terbaik?.
“Waktunya dimulai sejak waktu syuruq. Syuruq itu adalah awal dhuha, perjalanan matahari bergerak dari mulai terbit, sampai berada di posisi tempat terbitnya. Diawal dhuha ini ada kemuliaan, kalau ingin dapat awal dhuha maka tubaikan berjamaah di rumahnya,” kata Ustadz Adi Hidayat, dikutip dari akun Youtube Pribadinya, Adi Hidayat Official.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, bahwa ketika setelah melaksanakan ibadah shalat subuh tidak langsung beranjak untuk pulang, melainkan menunggu dengan membaca al quran atau mengulang hafalan suratnya hingga mencapai waktu syuruq tiba. Serti yang dijelaskan pada Hadist Riwayat Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda :
صلَّى الغداةَ في جماعةٍ ثم قعد يذكرُ اللهَ حتى تطلعَ الشمسُ ثم صلَّى ركعتيْنِ كانت لهُ كأجرِ حجَّةٍ وعمرةٍ . قال : قال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ : تَامَّةٍ ، تَامَّةٍ ، تَامَّةٍ
“Seseorang yang shalat subuh secara berjamaah, lalu ia duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit. Kemudian ia shalat dua raka’at, maka pahala yang ia dapatkan seperti haji dan umrah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: sempurna, sempurna, sempurna”
“Di antara jalan kalau belum bisa mampu haji atau umrah, konsisten shalat syuruq itu awal dhuha. Kalau orang terbiasa shalat syuruq, manfaat utamanya yaitu bisa merubah perilaku menjadi lebih baik, makanya didapatkan pahala senilai haji dan umrah,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, bahwa jika ingin melanjutkan sampai 4 rakaat diperbolehkan dan bahkan mendapat manfaat lebih seperti menjaga dari musibah yang mungkin terjadi. Jika dilanjutkan hingga akhir waktu dhuha menjelang dzuhur dengan 8 rakaat bisa memudahkan limpahan rezeki oleh Allah SWT.