Jumat 19 Apr 2024 16:21 WIB

Merak dan Cipali Jadi Catatan Evaluasi Mudik untuk Masa Mendatang

Kepadatan di Pelabuhan Merak dan Cipali tidak terhindarkan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Kendaraan pemudik melintas di jalan tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (12/4/2024). Arus Balik di jalan tol Cikopo-Palimanan pada H+2 Lebaran terpantau ramai lancar di kedua arah.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Kendaraan pemudik melintas di jalan tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (12/4/2024). Arus Balik di jalan tol Cikopo-Palimanan pada H+2 Lebaran terpantau ramai lancar di kedua arah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut kepadatang yang terjadi di Pelabuhan Merak menuju Bakauheni serta Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) pada masa mudik Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah menjadi catatan untuk terus dievaluasi di waktu mendatang.

Meski dua titik krusial ini telah diantisipasi sejak awal, tetapi pada saat pelaksanaan, kepadatan di Pelabuhan Merak dan Cipali tidak terhindarkan.

Baca Juga

"Kita memetakan tiga tempat yang akan terjadi suatu hal yang mesti diatensi yaitu Merak, Cipali dan Ketapang dan alhamdulillah Ketapang lancar tetapi di dua tempat di Merak dan juga di Cipali kita harus melakukan pengamatan lebih jauh agar kita bisa melaksanakan ini dengan baik pada tahun-tahun mendatang," ujar Budi Karya dalam keterangannya, Jumat (19/4/2024).

Dalam pelaksanaan mudik kemarin, Budi Karya juga menilai secara keseluruhan berjalan dengan baik. Bahkan, angka pergerakan orang selama periode mudik lebaran mencapai 242 juta orang melebihi prediksi awal sekitar 193 juta.

"Catatan yang kita koordinasikan dengan satu operator telekomunikasi yang terbesar di negara ini bahwa pergerakan itu terjadi 242 juta berarti melebihi (prediksi) pergerakan mudik dan juga perjalanan aglomerasi katakanlah Jakarta-Bandung dan sebagainya," ujar Budi Karya.

"Tentu kami akan melakukan suatu pengecekan lebih jauh, karena survei, riset lalu evaluasi itu penting karena angka-angka itu berarti untuk kita lakukan," tambahnya.

Secara rinci, dari segi perjalanan darat, Budi Karya mengakui menjadi tantangan tersendiri dan perhatian banyak pihak. Sehingga Kemhub bersama stakeholder terus melakukan pemantauan beberapa titik untuk memastikan pelaksanaan berjalan baik.

Untuk mudik gratis juga sangat diminati, sehingga pihaknya menilai perlunya penambahan di masa mendatang. Begitu juga perjalanan kereta api sebagai angkutan paling diminati juga berjalan lancar sesuai dengan kapasitas. 

"Satu yang saya lupa bahwa di sektor darat itu angka kecelakaan turun kecepatan naik dan relatif ini memberikan suatu arti bahwa produktivitas dan apa yang ingin kan zero accident itu menjadi tujuan yang belum tercapai tapi sudah dilaksanakan," ujarnya.

Untuk sektor laut, kata Budi Karya, menjadi satu pergerakan yang cukup diminati sehingga penting dilakukan penambahan sarana. Sedangkan di sektor udara, Kemhub melakukan suatu perencanaan melakukan rampcheck, melakukan koordinasi dengan para stakeholder yang membuat pergerakan perjalanan dan penumpang naik.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement