REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Menteri Kebudayaan Pangeran Badr Bin Abdullah Bin Farhan mengumumkan inisiatif baru yang memungkinkan pemilik karya seni dan bangunan bersejarah di Arab Saudi untuk mengasuransikan properti mereka.
Dalam pernyataannya di platform media sosial X, dia menekankan bahwa proyek ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan dan Otoritas Asuransi Saudi. Menurutnya, ini langkah penting dalam melindungi aset budaya.
Dilansir Saudi Gazette, Ahad (21/4/2024), ia juga menyampaikan komitmen kementerian dalam melestarikan warisan budaya Arab Saudi, mengembangkan infrastruktur, memulihkan situs bersejarah, merawat karya seni, dan mendukung ekonomi kreatif. Hal ini sejalan dengan tujuan Strategi Nasional Kebudayaan.
Pangeran Badr sebelumnya menyatakan bahwa Kementerian berupaya keras untuk meningkatkan semua aspek budaya Saudi, baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Dia mengatakan, perhatian khusus akan diberikan pada bangunan bersejarah untuk memastikan pelestariannya sebagai monumen abadi bagi kekayaan sejarah budaya bangsa.
Di bidang lain, Arab Saudi melalui Komisi Museum akan menyelenggarakan acara penting yaitu "Konferensi Internasional tentang Pendidikan dan Inovasi di Museum," yang dijadwalkan pada 3 Juni di Riyadh.
Konferensi ini bertujuan untuk mengumpulkan kader pakar terkemuka untuk mendiskusikan dan menyebarkan tren dan kemajuan yang muncul di sektor museum secara global. Dengan latar belakang budaya Riyadh yang dinamis, konferensi ini akan membahas bagaimana museum dapat memanfaatkan teknologi modern seperti virtual dan augmented reality untuk mengubah pengalaman pengunjung.
Diskusi-diskusi ini sangat penting karena museum memainkan peran integral dalam melestarikan warisan berwujud dan tidak berwujud, mendokumentasikan narasi sejarah dan budaya, dan memperkuat identitas nasional.
Selain sesi pendidikan, konferensi ini akan menawarkan perjalanan pengalaman terpadu melalui bidang kreativitas dan inovasi di museum. Pendekatan langsung ini akan memungkinkan peserta untuk terlibat langsung dan belajar dari aplikasi teknologi terkini di lapangan.
Dengan menjadi tuan rumah konferensi ini, Komisi Museum tidak hanya bertujuan untuk menyoroti warisan budaya dan sejarah Arab Saudi tetapi juga berupaya untuk mendorong kolaborasi internasional, berbagi praktik terbaik, dan memulai proyek kerja sama global dalam studi museum.