REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat menyebut sebanyak 2.495 calon jamaah haji mulai diberangkatkan ke Tanah Suci, Makkah pada Mei-Juni 2024.
“Dari jumlah itu, terdiri dari 1.105 laki-laki dan 1.390 perempuan,” kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kabupaten Cirebon Yuto Nasikin di Cirebon, Kamis (25/4/2024).
Ia menjelaskan seluruh calon haji telah dibagi menjadi enam kelompok terbang (kloter) yang nantinya diberangkatkan melalui Bandara Kertajati, Majalengka. Adapun pembagian itu terdiri dari Kloter 3, Kloter 12, Kloter 18, Kloter 22, Kloter 27, serta Kloter 29.
Pada semua kloter tersebut, hampir 20 persen terdapat calon haji lansia yang dipastikan siap menjalani serangkaian ibadah haji di Tanah Suci.
Yuto menyampaikan sebelum melakukan pelunasan biaya haji, semua calon jamaah haji sudah mengikuti tahap istithaah kesehatan. Tahap tersebut merupakan salah satu syarat utama agar mereka bisa melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun ini.
“Jadi otomatis orang yang berangkat tahun ini sehat dan yang demensia dipastikan tidak ada. Pemeriksaan sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan,” ujarnya.
Menurutnya, persiapan dalam pelaksanaan ibadah haji di Cirebon sudah 90 persen. Saat ini ia telah melaksanakan program bimbingan manasik di tingkat kecamatan hingga kabupaten.
Sejauh ini, persiapan tersebut tidak mengalami kendala sehingga pemberangkatan calon jamaah haji bisa dilakukan sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah. Yuto mengemukakan pada tahun ini kuota untuk jamaah haji cadangan di Kabupaten Cirebon tersedia sekitar 706 orang dan 30 persen dari jumlah itu berhak melunasi biaya haji.
“Daftar tunggu haji di Kabupaten Cirebon itu berkisar 22-23 tahun. Tapi pada praktiknya bisa lebih cepat karena ada pembatalan misal ada yang sakit, meninggal, dan sebagainya,” ucap dia.