Sabtu 27 Apr 2024 17:04 WIB

Dewan Haji Ghana Merilis Jadwal Keberangkatan Jamaah Haji 2024

Penerbangan pertama jamaah haji akan dimulai pada 28 Mei 2024.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah jamaah haji Afrika.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Sejumlah jamaah haji Afrika.

REPUBLIKA.CO.ID, ACCRA -- Dewan Haji Ghana mengumumkan jadwal penerbangan untuk jamaah haji 2024. Sekretaris Eksekutif Dewan Haji, Alhaji Farouk Hamza mengonfirmasi urutan tradisional penerbangan Tamale sebelum penerbangan dari Accra akan dipatuhi.

Menurut Alhaji, penerbangan pertama jamaah haji akan dimulai pada 28 Mei 2024. Pemberangkaatn dimulai dari ibu kota Regional Utara menuju Madinah, Arab Saudi. Penerbangan selanjutnya dari Tamale dijadwalkan pada 29 dan 30 Mei dengan keberangkatan terakhir dijadwalkan pada 31 Mei.

Baca Juga

Penerbangan Accra dimulai pada 2 Juni, diikuti dengan keberangkatan tambahan pada 3 dan 4 Juni. Penerbangan keempat dan kelima meninggalkan Accra masing-masing pada tanggal 5 dan 6 Juni, semuanya menuju Madina, Arab Saudi.

Calon jamaah haji didesak untuk menghubungi salah satu dari 42 agen terakreditasi atau mengunjungi Dewan Haji Ghana di Desa Haji di Accra untuk mendapatkan bantuan. Sementara itu, langkah-langkah keamanan telah diintensifkan untuk menjaga kesejahteraan jamaah haji Ghana di Tanah Suci, terutama mengingat tantangan masa lalu yang ditimbulkan oleh individu yang menyalahgunakan visa non-haji

Jamaah haji dapat mengharapkan fasilitas yang komprehensif termasuk dua kali makan setiap hari, perawatan medis, akomodasi yang nyaman, dan transportasi di Arab Saudi. Bimbingan spiritual akan diberikan oleh tim ulama Islam.

Program manasik akan mendidik para peziarah, terutama pelancong internasional pertama kali, tentang ritual dan praktik kesehatan selama perjalanan spiritual selama sebulan di Arab Saudi.

Perubahan iklim menimbulkan risiko kesehatan bagi para peziarah haji. Dikutip dari Yen, Sabtu (27/4/2024), perubahan iklim dan pemanasan global telah berdampak pada peziarah haji dalam beberapa tahun terakhir.

Ziarah haji dapat menguras secara fisik bahkan dalam kondisi ideal, tetapi jamaah tahun ini menghadapi tantangan tambahan, yakni matahari yang terik dan suhu naik hingga 42 derajat Celcius. Islam melarang laki-laki memakai topi begitu ritual haji dimulai, sehingga banyak jamaah terlihat mencoba melindungi diri dengan payung, tikar sholat dan bahkan, dalam satu kasus, ember kecil berisi air. Sedangkan perempuan wajib menutupi kepalanya dengan jilbab.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement