Jumat 03 May 2024 23:33 WIB

Hindari Heat Stroke Saat Berhaji, Salah Satunya Minum Segelas Air Sejam Sekali

Akan lebih baik apabila diminum bersama oralit.

Petugas kepolisian Arab Saudi menyemprotkan air kepada jamaah yang melintas di jalan menuju Makkah dari Mina, Senin (12/9), untuk mengurangi keletihan jamaah haji akibat cuaca panas di siang hari.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi kesehatan masyarakat Ngabila Salama mengatakan terdapat dua permasalahan kesehatan yang sering terjadi saat ibadah haji, yaitu kelelahan dan serangan panas (heat stroke), sehingga perlu ada persiapan yang baik sebelum ibadah itu.

Ngabila mengatakan awal dari kedua masalah itu adalah dehidrasi. Dehidrasi kemudian berkembang menjadi kelelahan karena panas, mengingat temperatur di sana mencapai 45 derajat Celsius, yang akhirnya menjadi serangan panas.

Baca Juga

"Kenapa bisa terjadi? Karena kita terpapar sinar matahari yang luar biasa dan kita kurang minum. Makanya tadi ada yang namanya Gerus dan Gerah. Gerus, gerakan minum tanpa menunggu haus," katanya dalam 'Fisik Sehat, Haji Mabrur' yang disiarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Dia menyebutkan ketika ada yang terkena serangan panas, orang tersebut tak sadarkan diri, hemodinamikanya tidak stabil, tensinya sangat tinggi. Hal itu dapat menyebabkan henti jantung, bahkan kematian apabila tidak ditangani secara cepat.

Ngabila mengatakan jamaah haji harus konsumsi cairan selama satu jam sekali, yaitu 200 cc atau satu gelas. Akan lebih baik apabila diminum bersama oralit. Oralit tak hanya untuk mengobati diare pada anak-anak, namun juga untuk menjaga keseimbangan elektrolit selama beribadah.

"Karena kita banyak keringat. Otomatis kan elektrolit di dalam tubuh kita keluar lewat keringat. Jadi, itu harus digantinya bukan cuma air, tapi elektrolit," katanya.

Untuk melindungi diri dari panas...

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement