Selasa 07 May 2024 20:10 WIB

Empat Calon Jamaah Haji Belitung Pakai Kursi Roda

Sebanyak 62 calon jamaah haji Belitung mayoritas lanjut usia.

Petugas merapikan kursi roda yang akan digunakan calon jamaah haji lansia di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (6/5/2024). Pemerintah menyiapkan sarana dan prasarana Asrama Haji Pondok Gede untuk menyambut calon jamaah haji asal DKI Jakarta dan Banten mulai 11 Mei 2024.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas merapikan kursi roda yang akan digunakan calon jamaah haji lansia di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (6/5/2024). Pemerintah menyiapkan sarana dan prasarana Asrama Haji Pondok Gede untuk menyambut calon jamaah haji asal DKI Jakarta dan Banten mulai 11 Mei 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPANDAN -- Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat empat calon haji dari daerah itu menggunakan kursi roda saat menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.

"Ada sebanyak empat orang calon jamaah haji asal Belitung yang harus menggunakan kursi roda karena faktor usia," kata Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Belitung Suyanto di Tanjung Pandan, Selasa (7/5/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan empat calon haji tersebut akan membawa kursi roda masing-masing saat menunaikan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci. "Kursi roda mereka membawa masing-masing dan kami sudah minta dikemas untuk dikirimkan," ujarnya.

Namun, calon haji dan keluarga tidak perlu khawatir apabila jamaah harus menggunakan kursi roda saat melaksanakan ibadah haji. Dia menjelaskan Kementerian Agama Republik Indonesia berkomitmen mewujudkan pelaksanaan ibadah haji 2024 sebagai haji ramah bagi lansia.

"Nanti di sana khususnya di Makkah dan Madinah, baik di maktab dan sektor juga disiapkan kursi roda oleh petugas Arab Saudi dan Kementerian Agama Republik jadi tidak perlu khawatir," katanya.

Ia menyebutkan jumlah calon haji asal Belitung 62 orang yang mayoritas usia lanjut. Ia meminta para calon haji menjaga kondisi kesehatan menjelang keberangkatan dan selama berada di Tanah Suci.

"Kalau yang selama ini mengonsumsi obat harap melapor ke puskesmas dan akan disiapkan obat tambahan sebagai stok jangan sampai kehabisan obat," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement