REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tahun ini tidak ada acara penerimaan calon jamaah haji karena dianggap memakan waktu. Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat mengimbau keluarga calon jamaah haji tidak mengantar calon jamaah haji ke asrama haji.
"Kami mengimbau jamaah melepas jamaah cukup di daerah tempat akan berangkat, jadi tidak perlu mengantar ke asrama haji," ucap Kabid Haji dan Umrah Kemenag Jabar Boy Hari Novian, Rabu (8/5/2024).
Ia menuturkan Kemenag mengeluarkan kebijakan tahun ini, yaitu tidak melaksanakan acara penerimaan calon jamaah haji di asrama haji sebab terlalu menghabiskan waktu.
"Kita mengutamakan kenyamanan jamaah, jadi penyambutan jamaah tidak akan lama. Kalau ada paling 30 menit," kata dia.
Pihaknya ingin mengutamakan kenyamanan calon jamaah untuk bisa langsung istirahat di kamar. Ia melanjutkan sebanyak 16 ribu calon jamaah haji asal Jawa Barat merupakan lansia. Total calon jamaah haji yang berangkat haji mencapai 40 ribu orang lebih.
"Kalau kuota kita itu 40 ribu, berarti 15-16 ribu adalah lansia," ucap dia.
Ia mengatakan calon jamaah di Jabar kurang lebih mencapai 30-40 persen. Tiap tahun calon jamaah di Jabar didominasi oleh lansia.
Boy melanjutkan calon jamaah tertua di Jabar berusia 98 tahun. Calon jamaah yang berusia di atas 81 tahun mendapat prioritas.
"Jadi, mau kapan saja daftarnya kalau dia di atas 81 tahun itu jadi prioritas bisa langsung berangkat, jadi enggak nunggu lama," kata dia.
Ia mengingatkan calon jamaah haji untuk menjaga kondisi tubuh mengingat cuaca puncak haji akan mencapai 45-50 derajat celsius. Mereka pun diminta untuk tidak terlalu banyak berkegiatan.
"Jadi, memang dari sekarang diharapkan jamaah menjaga kondisi dengan banyak minum dan mengurangi aktivitas sebelum puncak haji," kata dia.