Sabtu 11 May 2024 21:55 WIB

Penderita Diabetes Disarankan Perhatikan Kondisi Kaki Selama Berhaji

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang diderita banyak jamaah haji

Jemaah calon haji berbincang di Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi. Perawat dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Ita Octavia Astuti S.Kep menyarankan penderita diabete
Foto: Republika/Prayogi
Jemaah calon haji berbincang di Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi. Perawat dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Ita Octavia Astuti S.Kep menyarankan penderita diabete

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perawat dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Ita Octavia Astuti S.Kep menyarankan penderita diabetes untuk memperhatikan kondisi kaki selama menunaikan ibadah haji.

"Kondisi kaki termasuk satu hal yang harus diperhatikan penyandang diabetes saat menjalani perjalanan ibadah haji. Karena, sebagai perawat tidak jarang kami temui pasien diabetes ini sepulang ibadah kakinya melepuh, luka, dan sebagainya. Padahal ini bisa dicegah," katanya dalam webinar yang diikuti dari Jakarta, Sabtu (11/5/2024).

Dia menyarankan pasien diabetes memperhatikan kondisi kaki dalam perjalanan menuju ke Arab Saudi, selama beribadah di Kota Makkah dan Madinah, hingga dalam perjalanan pulang kembali ke Tanah Air.

Saat berada di pesawat dalam perjalanan menuju ke maupun kembali dari Tanah Suci, Ita mengatakan, pasien diabetes sebaiknya melakukan peregangan otot paling tidak dua jam sekali agar peredaran darah tetap lancar.

"Kalau bisa setiap dua jam streching, karena kan duduk dalam waktu yang lama, kaki menggantung dan statis di pesawat. Ini bisa dilengkapi juga dengan senam kaki yang bisa dicari di internet ya, itu bisa dilakukan di pesawat agar peredaran darahnya tetap lancar," katanya.

Selama berada di dalam pesawat dalam perjalanan menuju ke maupun kembali dari Arab Saudi, anggota jamaah yang sakit diabetes juga disarankan sesekali melepas alas kaki agar kaki tidak terlalu lembab.

Di samping itu, anggota jamaah haji yang sakit diabetes diminta menyiapkan dan menggunakan alas kaki yang aman dan nyaman saat harus berjalan dari satu tempat ke tempat lain.

"Kalau bisa alas kakinya memiliki tali, karena sering penderita diabetes enggak sadar sandalnya hilang saat berjalan melakukan ibadah," kata Ita.

Ketika harus berjalan kaki cukup lama, penderita diabetes diminta untuk sering-sering mengecek kondisi kaki.

"Cek sela-sela jari kaki ada benda asing tidak, cek juga di telapak kaki ada cedera atau tidak," kata Ita.

"Cek juga antara kaki kanan dan kiri sama atau tidak bentuknya. Kalau ada bengkak, kemerahan, lalu hangat, itu sudah menjadi tanda untuk diwaspadai," ia menambahkan.

Dia juga menyarankan anggota jamaah haji yang sakit diabetes menyiapkan pelembab untuk menjaga kulit tetap lembab dan mencegah kulit pecah-pecah saat beraktivitas di tengah cuaca panas.

Menurut Laporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji 2023 dari Kementerian Kesehatan, diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang diderita oleh banyak anggota jamaah haji Indonesia.

Dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 2023, sebanyak 183 anggota jamaah yang menderita diabetes mellitus harus menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Penderita diabetes di antaranya bisa mengalami masalah kesehatan kalau tidak memperhatikan kondisi yang bisa menyebabkan komplikasi pada kaki saat menunaikan ibadah haji.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement