Senin 13 May 2024 22:47 WIB

Daftar Haji Tahun Ini di DIY, Berangkatnya 34 Tahun Mendatang 

Masa antrean haji Yogyakarta mengular.

Rep: Silvy Dian Setiawan   / Red: Nashih Nashrullah
Petugas memasangkan gelang kepada jamaah calon haji saat tiba di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (13/5/2024). Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo menerapkan layanan terpadu satu atap atau one stop service untuk jamaah calon haji saat masuk asrama dan langsung dilakukan pengecekan kesehatan, pemberian gelang, uang saku, dokumen visa dan paspor sehingga lebih ringkas dan jamaah calon haji dapat fokus istrahat saat di asrama.
Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Petugas memasangkan gelang kepada jamaah calon haji saat tiba di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (13/5/2024). Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo menerapkan layanan terpadu satu atap atau one stop service untuk jamaah calon haji saat masuk asrama dan langsung dilakukan pengecekan kesehatan, pemberian gelang, uang saku, dokumen visa dan paspor sehingga lebih ringkas dan jamaah calon haji dapat fokus istrahat saat di asrama.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) DIY, Masmin Afif, mengatakan bahwa masa tunggu haji jamaah haji di DIY yang terdaftar saat ini sudah mencapai 2058. Artinya, masa tunggu jamaah haji di DIY mencapai 34 tahun. 

“Semisal usia kita saat ini 40 tahun saat mendaftar, maka pada usia 74 tahun kita baru akan berangkat haji,” kata Afif dalam acara pamitan calon jamaah haji di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (13/5/2024).   

Baca Juga

Afif menuturkan, untuk kuota jamaah haji DIY tahun ini sebanyak 3.402 jamaah. Perincianya yakni 3.147 jamaah haji DIY, 182 jamaah tambahan, dan mutasi masuk jamaah haji dari luar daerah DIY sebanyak 73 jamaah. “Jumlah jamaah haji lansia DIY sebanyak 157 jamaah,” ucap Afif. 

Dikatakan bahwa jamaah haji tertua dan termuda berasal dari Kabupaten Sleman. jamaah haji tertua yakni Umirah Suto Rejo (95 tahun) dari Wedomartani, Ngemplak, Sleman, sedangkan jamaah haji termuda bernama Aledewa Rajaa Taqiy (18 tahun) dari Ngaglik, Sleman. “Untuk tagline haji  2024 ini masih Haji Ramah Lansia,” jelasnya. 

Afif menyebutkan, Kemenag melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh telah berupaya maksimal untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji. Mulai dari kebijakan tentang peningkatan kuantitas pemberian makan tiga kali penuh selama masa haji (pagi, siang dan malam), dilakukannya fast track, yakni pemeriksaan imigrasi Arab Saudi yang dilakukan di Bandara Adi Sumarmo Solo bagi jamaah haji dari embarkasi SOC. 

Selain itu, juga dilakukan pemberian manasik haji sebanyak delapan kali yakni dua kali di tingkat kabupaten/kota, dan enam kali di tingkat kapanewon (kecamatan).

“Semoga jamaah haji DIY ini dapat melaksanakan ibadah haji dengan sempurna dan kembali ke tanah air dengan membawa predikat haji yang mabrur serta dapat menjadi suri tauladan di lingkungan sekitarnya,” ungkapnya. 

Sementara itu, Wagub DIY, KGPAA Paku Alam X turut mengingatkan agar para calon jamaah haji menjaga kesehatannya. Hal ini mengingat perjalanan yang akan dilalui bukanlah perjalanan yang ringan. 

"Dengan persiapan yang matang, semua jamaah haji dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan mendapatkan haji mabrur,” kata Wagub DIY. 

Wagub juga berpesan kepada para petugas pendamping agar keberangkatan ke Tanah Suci tidak hanya sebagai pembimbing, namun juga sebagai duta Yogyakarta. 

“Kita diharapkan untuk menjadi contoh bagi jamaah dari daerah dan negara lain, karena itu penting bagi kita untuk selalu menjaga komunikasi yang efektif, dan menjaga kekompakan sesama petugas dan dengan jamaah,” ungkapnya.

photo
Infografis Rencana Perjalanan Jamaah Haji Indonesia 2024 - (Republika.co.id)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement