Rabu 15 May 2024 23:38 WIB

Jamaah Haji Diimbau tak Merokok di Tanah Suci

Ada aturan melarang jamaah haji merokok di sekitar Masjid Nabawi.

Poster sosialisasi larangan merokok yang terpasang di Hotel Diyar Al Nakheel,  Madinah yang akan ditempati jamaah haji Indonesia gelombang 2. Dalam poster itu menyebutkan akan ada denda 200 Riyal bagi mereka yang kedapatan merokok di dalam atau 10 meter dari gedung hotel.
Foto: Republika/Achmad Syalaby Ichsan
Poster sosialisasi larangan merokok yang terpasang di Hotel Diyar Al Nakheel, Madinah yang akan ditempati jamaah haji Indonesia gelombang 2. Dalam poster itu menyebutkan akan ada denda 200 Riyal bagi mereka yang kedapatan merokok di dalam atau 10 meter dari gedung hotel.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengingatkan jamaah calon haji Indonesia untuk tidak merokok, terutama di area sekitar kawasan Masjid Nabawi.

"Kami telah bertemu dengan otoritas keamanan Arab Saudi dan mereka telah mengingatkan untuk tidak merokok di sekitar Masjid Nabawi," ujar Kepala Seksi Perlindungan Jemaah (Kasi Linjam) Daerah Kerja Madinah, Ahmad Hanafi, di Madinah, Rabu.

Baca Juga

Hanafi mengatakan, peserta haji yang kedapatan merokok di kawasan yang dilarang bakal dikenai sanksi oleh otoritas setempat.

Di sejumlah titik, utamanya di sekitar pemondokan jamaah juga terdapat tanda dilarang merokok. Pelanggaran atas larangan merokok akan dikenakan denda sebesar 200 SAR atau sekitar Rp850.000.

 

Tindakan lain yang bisa memicu penindakan oleh otoritas keamanan Saudi, yakni membentangkan spanduk suatu organisasi maupun atribut partai politik.

"Kembali saya ingatkan jamaah untuk tidak melakukan hal ini," ujarnya.

Seksi Linjam, kata dia, terus memantau pergerakan jamaah maupun petugas haji. Hal ini untuk meminimalkan terjadinya pelanggaran yang dilakukan jamaah calon haji.

Hanafi juga mengingatkan jika terjadi permasalahan hukum antarjamaah ataupun petugas haji, sebaiknya diselesaikan oleh PPIH dan tidak dilaporkan kepada kepolisian Arab Saudi.

"Jadi cukup kita bertanggung jawab untuk menyelesaikannya. Jika kita melaporkan kepada kepolisian Arab Saudi, masalahnya akan panjang. Maka selaku PPIH, kita duduk bersama-sama. Masalah tersebut selesai cukup di PPIH," kata dia.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement