REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan mengecek kelayakan makanan calon jamaah haji Indonesia di Madinah sebelum didistribusikan. Hal itu dilakukan guna menjaga kualitas dan kehigienisan.
"Kami memeriksa satu per satu," ujar Pengawas Katering PPIH Daker Madinah Mandradhitya di Madinah, Sabtu (18/5/2024).
Calon jamaah haji Indonesia akan mendapatkan jatah makanan tiga kali setiap harinya, yakni pagi, siang, dan malam. Setiap harinya, menu makanan yang disajikan bervariasi agar jamaah tidak bosan.
Untuk menjaga kualitas makanan tersebut, setiap hari makanan yang akan disajikan tersebut dibawa ke kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah untuk diuji. Apabila lolos uji sampel maka makanan langsung didistribusikan.
Khusus untuk makanan calon jamaah haji lansia, mendapat perlakuan khusus agar mudah dicerna dan selalu mengutamakan gizi agar kondisi mereka terus bugar hingga puncak haji nanti.
"Jika dianggap tidak layak maka menu itu harus dikembalikan. Menu lansia harus lebih lunak," kata dia.
Menurut Dhitya, tim juga memeriksa ketidaksesuaian tingkat kematangan. Apabila dinilai tidak memenuhi standar, pihaknya langsung meminta bagian konsumsi untuk mengecek ke hotel.
"Kami mengecek kesesuaian menu dalam kontrak terkait rasa, aroma, tekstur dan tampilan," kata dia.
Jika tidak memenuhi standar, ada evaluasi, tindak lanjut, misal basi atau rusak. Apabila basi, maka pendistribusian makanan akan disetop terlebih dahulu.
Makanan jamaah bercitarasa Nusantara. Sekitar 70 ton bumbu didatangkan langsung dari Indonesia guna memanjakan lidah para jamaah haji.