REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta jamaah haji Indonesia mengutamakan ibadah wajib ketimbang memaksakan ibadah sunah selama di Madinah. Dia mencontohkan, jamaah tidak perlu memaksakan diri untuk ibada Arbain selama di Madinah.
Apabila jamaah memaksakan diri, dikhawatirkan mengganggu kondisi kesehatannya. "Kalau kita tentu memaksakan hal yang tidak wajib, tapi justru kehilangan kemampuan yang wajibnya itu, yang membuat nanti hajinya tidak sempurna," ujar Muhadjir dalam keterangannya di Madinah, Senin(20/5/2024).
Jamaah yang merasa dirinya kurang fit atau tidak dalam kondisi prima sebaiknya beribadah di hotel saja. Pergunakan waktu selama di Madinah untuk persiapan diri menuju Makkah.
"Jangan memaksakan diri untuk ibadah-ibadah yang tidak wajib karena ibadah wajibnya itu nanti di Makkah," kata dia.
Dia khawatir apabila jamaah selalu mengejar ibadah sunah ketika di Madinah, saat di Makkah nanti malah sakit atau kondisi kesehatannya menurun. Dengan begitu, mereka tidak akan khusyuk dalam menjalani rangkaian ibadah haji.
"Karena itu fokuskan dulu sehat sampai di Arafah nanti. Semua bisa wukuf di Arafah itu. Kan haji itu di Arafah, yang lain kan penunjang," ujarnya.
Maka dari itu, ia meminta petugas haji untuk memberikan pemahaman tersebut kepada para peserta calon haji, yang baru atau akan tiba di Madinah. "Nah ini harus diberi pemahaman yang lengkap kepada para jamaah haji. Saya kira itu," kata dia.