Selasa 21 May 2024 12:24 WIB

Ini Saran Ahli Gizi untuk Konsumsi Makanan Jamaah Haji Indonesia

Makan tiga jam sekali juga bermanfaat karena tubuh akan cepat lapar.

Koki menata contoh paket makanan untuk jamaah calon haji (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Koki menata contoh paket makanan untuk jamaah calon haji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli gizi lulusan Universitas Indonesia Dr. dr. Luciana B. Sutanto. MS. SpGK. (K) mengatakan, saat menempuh perjalanan jauh, idealnya makan tiga jam sekali sesuai kebutuhan. Sebab, ini membantu daya tahan dan energi tubuh tetap terjaga.

“Maksudnya kalau lagi disediakan banyak, dimakan terus itu nggak bagus, apalagi untuk yang punya penyakit,” kata Luciana saat di wawancarai melalui sambungan telepon di Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Baca Juga

Makan tiga jam sekali juga bermanfaat karena tubuh akan cepat lapar jika sedang beraktivitas banyak seperti kegiatan Haji. Makan teratur dengan konsumsi gizi seimbang seperti karbohidrat, sayur dan buah akan menambah energi selama beraktivitas di tempat tujuan.

Ia mengatakan meskipun tersedia banyak makanan, tetap harus memperhatikan konsep gizi seimbang yakni dengan porsi sayur yang cukup sesuai kebutuhan tubuh.

 

Hindari juga makan terlalu banyak, terlebih untuk yang memiliki penyakit bawaan seperti kolesterol tinggi, dan diabetes. Sebab, dikhawatirkan penyakitnya akan kambuh saat di tujuan maupun saat kembali ke Indonesia.

“Tetap makan sayur, kadang-kadang keasyikan makan enak sayurnya nggak usah dimakan, padahal sayur itu penting banget untuk menjaga keteraturan buang air besar, jadi tetap ikut gizi seimbang,” katanya.

Jika di tempat tujuan jarang menemukan sayur atau makanan berserat, Luciana juga menyarankan untuk membawa suplemen serat. Namun penggunaan suplemen ini disarankan untuk dicoba dulu dikonsumsi di Indonesia agar jika terjadi reaksi tertentu bisa segera ditangani atau dicari suplemen lain.

Suplemen serat juga bisa membantu mengatasi kesulitan buang air besar yang biasa terjadi saat menempuh perjalanan jauh seperti berhaji.

Selain itu, untuk mempertahankan energi selama di perjalanan, Luciana juga menyarankan untuk banyak konsumsi camilan di pesawat saat sedang tidak tersedia makanan.

“Misal biskuit atau coklat, minuman yang tinggal seduh kalau pas jam-jam terbang lagi nggak ada makanan, makan bekal sendiri,” katanya.

Hal penting lainnya adalah selalu sedia obat-obatan yang rutin dikonsumsi agar tidak kesulitan mencari obat di tempat tujuan karena alergi atau perbedaan kandungan obat.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement