REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan menyebut seorang calon haji (calhaj) Kloter 10 Embarkasi Medan, Sumatera Utara menunda keberangkatan ke Tanah Suci akibat sakit.
"Calhaj atas nama Sartiyah Siregar (60 tahun), tunda keberangkatannya akibat menderita penyakit Hipoksia," kata Plt Kasi Humas PPIH Embarkasi Medan Imam Mukhair, di Medan, Kamis (23/5/2024).
Sartiyah Siregar menderita penyakit hipoksia atau kondisi mengalami kekurangan oksigen dalam tubuh sehingga mengganggu sistem pernapasan.
Data PPIH Embarkasi Medan menyatakan pesawat Garuda Indonesia membawa 358 jamaah calon haji (Calhaj) Kloter 10 Embarkasi Medan lepas landas di Bandara Internasional Kualanamu Deli Serdang, Kamis (23/5/2024) pukul 19.52 WIB.
Kloter 10 Embarkasi Medan terdiri atas 272 calhaj asal Kabupaten Padang Lawaa dan 78 calhaj Kota Medan serta delapan petugas haji.
"Atas kondisi tersebut, maka calhaj ini tidak layak untuk diberangkatkan malam ini," jelas Imam.
Pihaknya juga mengatakan calhaj ini telah mendapatkan perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum Haji di Deli Serdang, Sumatera Utara. Imam juga menjelaskan Kloter 10 Embarkasi Medan merupakan gelombang pertama terakhir menyusul keberangkatan gelombang dua calhaj Embarkasi Medan, Jumat (24/5/2024).
Keberangkatan gelombang kedua pada 24 Mei hingga 10 Juni 2024 terdapat 15 kloter dari Embarkasi Medan yang diterbangkan ke Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Data PPIH Embarkasi Medan menyatakan sebanyak 3.216 calon haji hingga Kloter 9 Embarkasi Medan asal Sumatera Utara sudah di Tanah Suci.
"Pada musim haji tahun ini, calon haji reguler asal Sumatera Utara sebanyak 8.624 orang yang tergabung 25 kloter yang diberangkatkan sejak 13 Mei lalu," ujar Imam.