Senin 27 May 2024 18:40 WIB

Garuda Minta Maaf atas Keterlambatan Penerbangan Haji

Jamaah haji terdampak atas keterlambatan Garuda.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengecek kelengkapan fasilitas pesawat untuk angkutan jamaah haji tahun 2024 di GMF AeroAsia, Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Rabu (8/5/2024).
Foto: Antara/Azmi Samsul Maarif
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengecek kelengkapan fasilitas pesawat untuk angkutan jamaah haji tahun 2024 di GMF AeroAsia, Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Rabu (8/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jamaah haji yang terdampak keterlambatan penerbangan.

“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan para calon jamaah haji di beberapa kloter keberangkatan yang mengalami keterlambatan penerbangan, serta kepada otoritas penerbangan haji yang terus bekerja dengan optimal dalam memastikan kelancaran layanan haji bagi masyarakat Indonesia,” kata Irfan dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Irfan menyampaikan maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia terus mengintensifkan berbagai langkah mitigasi dalam mengoptimalkan kelancaran penerbangan haji pasca keterlambatan jadwal keberangkatan pada beberapa kloter penerbangan, menyusul penatalaksanaan prosedur safety armada guna memastikan fokus keselamatan penerbangan dapat terus terjaga.

Dia mengaku tidak memungkiri terdapat beberapa catatan krusial keterlambatan penerbangan pada keberangkatan sejumlah kloter dari beberapa embarkasi dimana salah satunya dikarenakan adanya sejumlah penyesuaian jadwal penerbangan pada kloter keberangkatan dari embarkasi Makassar beberapa waktu lalu.

 

“Kami pastikan manajemen beserta seluruh tim yang bertugas terus bekerja keras mengerahkan segala upaya untuk memperbaiki hal tersebut, termasuk dengan turut mengoptimalkan kesiapan armada penerbangan haji melalui penggunaan pesawat yang saat ini dioperasikan untuk penerbangan reguler," ungkap Irfan.

Lebih lanjut, Irfan mengaku sangat menghargai adanya teguran, peringatan serta masukan yang telah disampaikan berbagai pemangku kepentingan pelayanan penerbangan haji, baik itu dari Kementerian Agama RI, Kementerian Perhubungan RI, hingga Pemerintah Daerah.

“Kami memohon maaf karena tidak memberikan jawaban dan tanggapan mengenai berita yang muncul di publik, karena kami berupaya untuk meminimalisir polemik berkepanjangan tersebut. Oleh karenanya, saat ini kami lebih memfokuskan diri dalam memastikan proses percepatan corective actions berjalan dengan lancar,” jelas Irfan.

Ia berkomitmen bahwa berbagai masukan yang disampaikan menjadi catatan penting dalam upaya percepatan langkah mitigasi operasional penerbangan haji yang dijalankan.

"Garuda Indonesia berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan tingkat ketepatan waktu penerbangan haji selaras dengan berbagai masukan yang disampaikan berbagai stakeholder terkait,” ucap Irfan.

Ia menyebutkan adapun bentuk corrective actions yang tengah Garuda Indonesia jalankan di antaranya melalui prosedur inspeksi berlapis terhadap kesiapan armada, peningkatan fungsi pengawasan yang turut dikolaborasikan bersama pemangku kepentingan terkait dalam memastikan program aircraft readiness berjalan optimal.

Selanjutnya penyediaan armada cadangan pada berbagai embarkasi guna menjaga kelancaran arus keberangkatan jamaah haji sesuai dengan waktu keberangkatan yang ditentukan, serta program service recovery yang turut kami berlakukan secara konsisten bagi seluruh penumpang jamaah haji.

"Dapat kami sampaikan hingga minggu kemarin (26/5), Garuda Indonesia tercatat telah memberangkatkan sekitar 152 kelompok terbang (kloter) dengan jumlah jamaah mencapai sedikitnya 57 ribu jamaah," jelas Irfan.

Irfan menekankan bahwa pihaknya akan terus memantau secara berkala kelancaran operasional penerbangan haji, sekiranya memerlukan langkah mitigasi lanjutan yang diperlukan guna meminimalkan potensi keterlambatan lanjutan pada penerbangan haji yang dilayani.

“Hal ini yang turut kami optimalkan melalui sinergi bersama otoritas penerbangan terkait khususnya dalam menjaga level of safety and service yang merupakan prioritas utama kami pada seluruh penerbangan agar berjalan optimal,” imbuh Irfan.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement