Selasa 28 May 2024 15:50 WIB

Perhatikan Larangan Ketika Miqat, Jamaah Haji Pria Jangan Pakai Kaus Kaki

Hal yang sama juga terjadi pada jamaah perempuan.

Miqat Bir Ali.
Foto: Republika/Agung Sasongko
Miqat Bir Ali.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengingatkan jamaah haji Indonesia untuk memperhatikan soal larangan saat berihram ketika akan mengambil Miqat di Bir Ali.

Pembimbing Ibadah PPIH Arab Saudi Habibur Rohman mengatakan saat jamaah akan mengambil Miqat di Bir Ali, masih ditemukan jamaah haji yang menggunakan sepatu, kaus kaki, peci, bahkan ada yang masih menggunakan kaos.   

Baca Juga

"Masih ada jamaah kita yang saat turun dari bus, pakai kaos kaki, sepatu, peci. Bahkan ada yang pakai baju dan sebagainya. Itu nanti kita imbau untuk segera berganti kain ihram," ujar Habibur di Madinah, Selasa (28/5/2024).

Pemberangkatan jamaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah telah memasuki hari ke-9. Tercatat 169 kelompok terbang (kloter) telah diberangkatkan dari tempat berniat umroh (miqat makani) di Bir Ali ke Makkah hingga Selasa.  

Petugas pembimbing ibadah sebenarnya sering mengingatkan agar jamaah sudah memakai ihram dan mengenakan sandal sejak di hotel serta tak menggunakan hal-hal yang dijahit. Namun, masih ditemukan mereka yang tidak memperhatikan larangan saat berihram.  

Kendati demikian, apabila jamaah tidak membawa sandal, petugas telah menyiapkan sandal untuk mereka. Habibur Rohman mengatakan dalam sehari petugas menyiapkan 15 pasang sandal untuk para peserta haji.

"Kita minta untuk melepas di atas bus, sepatu, kaus kaki, dan lain-lain termasuk yang masih pakai kaus karena setelah sholat sunnah mereka akan membaca niat umroh," kata dia.

Hal yang sama juga terjadi pada jamaah perempuan. Masih ditemukan jamaah yang menutupi wajah. Padahal, saat berihram, perempuan tidak boleh menutup wajahnya.

"Ada jamaah yang pakai cadar tidak mau dibuka dan itu karena keyakinan mereka. Tapi sebagai petugas, tugas kami mengingatkan," kata Habibur.  

Ia berharap jamaah yang akan menjalankan ibadah umroh wajib diharapkan memperhatikan hal-hal detail terkait larangan saat berihram. "Harapan kami pembimbing ibadah di sektor dan kloter bisa mengingatkan lagi jamaah sebelum tiba di Bir Ali," kata Habibur Rohman.

Habibur juga mengingatkan agar jamaah membawa sandal atau alas kaki masuk ke dalam masjid, sebagaimana saat mereka ada di Masjid Nabawi. Pasalnya, waktu singgah di masjid ini tidak lama. Selain itu, banyak peserta haji dari berbagai negara yang juga datang untuk Miqat.

"Sebaiknya sandal dibawa ke dalam masjid Bir Ali, seperti di Nabawi. Di sini bukan hilang, tapi lupa simpan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement