Selasa 28 May 2024 18:40 WIB

Menengok Masjid Qiblatain, Tempat Bersejarah Berubahnya Arah Kiblat

Masjid Qiblatain menjadi salah satu lokasi ziarah yang wajib dikunjungi.

Masjid Al-Qiblatain menjadi saksi perpindahan kiblat yang semula berada di Masjidi Al-Aqsa menjadi Kabah.
Foto:

Perintah Allah Swt. yang menyuruh untuk menghadap Masjidil Haram ini tertuang dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 144.

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Allah dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan".

Pada awalnya, kiblat sholat untuk semua nabi adalah Baitullah di Makkah, seperti yang tercantum dalam Al Quran Surat Ali Imran ayat 96. "Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah manusia ialah Baitullah di Makkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia."

Sementara Al-Quds (Baitul Maqdis) ditetapkan sebagai kiblat untuk sebagian dari para nabi dari Bani Israil. Dari Madinah, Baitul Maqdis berada di sebelah utara, sedangkan Baitullah di bagian selatan.

Ketika masih di Makkah, Nabi sholat menghadap Baitul Maqdis, juga sekaligus menghadap Ka'bah. Nabi menghadap ke utara, di mana posisi Ka'bah searah dengan Baitul Maqdis.

Perubahan arah kiblat sendiri sudah diinginkan Nabi, karena selama di Makkah beliau sholat menghadap ke Baitul Maqdis. Bahkan sampai di Madinah pun, beliau masih menghadap ke sana lebih dari setahun. Namun, Nabi terus memohon, mencari kepastian dan berharap agar kiblat dipindahkan ke Ka'bah, sebagaimana dalam Surat Al-Baqarah ayat 144.

"Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai."

Arsitektur Masjid Qiblatain... Baca di halaman selanjutnya...

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement