Senin 27 Dec 2021 12:05 WIB

Islam dan Transformasi Bahasa Arab

Alquran yang berbahasa Arab menyatukan kaum Muslim di dalam dan luar Jazirah Arab.

Islam dan Transformasi Bahasa Arab. Anak-anak belajar bahasa Arab di Masjid Jami At Taqwa, Jakarta, Rabu (14/4). Bulan suci Ramadhan dimanfaatkan oleh anak-anak di sekitar Masjid Jami At Taqwa untuk belajar membaca Al-Quran dan memperdalam ilmu agama Islam sambil menunggu waktu untuk berbuka puasa. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Islam dan Transformasi Bahasa Arab. Anak-anak belajar bahasa Arab di Masjid Jami At Taqwa, Jakarta, Rabu (14/4). Bulan suci Ramadhan dimanfaatkan oleh anak-anak di sekitar Masjid Jami At Taqwa untuk belajar membaca Al-Quran dan memperdalam ilmu agama Islam sambil menunggu waktu untuk berbuka puasa. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Azhar Rasyid, Penilik Sejarah Islam

Bahasa Arab dewasa ini merupakan salah satu bahasa penting di dunia. Satu statisik menyebut bahwa bahasa Arab adalah bahasa dengan penutur terbanyak kelima atau keenam di dunia.

Baca Juga

Di Timur Tengah dan Afrika, ada lebih dari 200 juta orang yang berbicara dalam bahasa Arab. Bahasa Arab juga dikenal, dipelajari dan dipakai orang di luar kawasan dunia Arab itu sendiri, baik untuk urusan keagamaan, pendidikan hingga bisnis.

Di negeri-negeri Muslim di luar Jazirah Arab, bahasa Arab juga cukup dikenal, termasuk dalam bentuk penyerapan konsep dan kata yang berasal dari bahasa Arab. Bagaimana sebuah bahasa regional seperti bahasa Arab bertransformasi menjadi bahasa pemersatu kaum Muslim global?

Salah satu jawaban pokoknya ada pada kelahiran Islam di tanah Arab pada abad ke-7 M. Sebelum Nabi Muhammad saw lahir dan menyebarkan agama Islam, bahasa Arab di tanah Arab umumnya masih bersifat lisan.

Tradisi literasi dalam bentuk tertulis nyaris belum ada. Bahasa Arab pra-Islam tak hanya dipakai dalam kehidupan sehari-hari warganya, tapi juga dalam bentuk puisi dan prosa.

Di masa pra-Islam ini Mekkah sudah menjadi pusat interaksi berbagai suku-suku di tanah Arab. Hal ini tak lain dikarenakan adanya Ka'bah di sana, yang sudah sejak lama menjadi tujuan kunjungan keagamaan orang-orang Arab pra-Islam.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement