Senin 06 Mar 2023 20:11 WIB

Nasihat Ibnu Athaillah terkait Godaan Setan

Setan tak akan pernah berhenti menjerumuskan manusia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Nasihat Ibnu Athaillah terkait Godaan Setan. Foto: Cara setan menggoda manusia (ilustrasi)
Foto: republika
Nasihat Ibnu Athaillah terkait Godaan Setan. Foto: Cara setan menggoda manusia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Ibnu Athaillah As-Sakandari mengingatkan kepada umat Islam untuk tidak pernah lengah terhadap setan. Karena, menurut dia, setan tidak akan pernah berhenti menjerumuskan manusia.

Dalam kitabnya yang berjudul Al-Hikam, Ibnu Athaillah berkata:

Baca Juga

إذا علمت أن الشيطان لا يغفل عنك فلا تغفل أنت عمن نا صيتك بيده

“Jika kau mengetahui bahwa setan tidak pernah lupa kepadamu, jangan kau lalai terhadap Dzat yang menggenggam nasibmu.”

Dalam syarahnya di kitab al-Hikam terbitan TuRos, Syekh Abdullah Asy-Syarqawi menjelaskan apa yang dimaksud oleh Ibnu Athaillah tersebut. Menurut dia, setan memang tidak pernah lupa kepada manusia, tidak pernah bosan menyesatkan, dan memerangi manusia. Karena itu, menurut dia, umat Islam tidak boleh lalai terhadap Dzat yang memegang ubun-ubunnya.

Syekh Abdullah mengatakan, setan telah berjanji akan terus menggoda manusia, seperti yang tertulis dalam firman Allah,

“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS. Al-A’raf [7]: 17).

Dalam satu riwayat juga disebutkan bahwa setiap manusia memiliki setan yang menaruh belalainya di hati manusia. Jika manusia lupa berdzikir kepada Allaj, setan akan membisikinya. Sebaliknya, jika manusia berdzikir, setan akan mundur dan menutup diri.

Oleh karena itu, umat Islam tidak boleh lupa terhadap Dzat yang menentukan nasibnya, yaitu Allah Swt. Tidak boleh lupa juga untuk selalu berlindung kepada-Nya karena Dia lah yang akan mencukupi dan melindungi.

Allah Swt berfirman kepada setan, “Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu (setan) terhadap mereka mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat.” (QS. Al-Hijr [15]: 42).

Dalam ayat lain, Allah Swt juga berfirman, “Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.” (QS. An-NAhl [16]: 99).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement